Minggu, 09 Maret 2014

*

haruskah aku minta maaf, selalu lupa mengingat untuk melupakanmu barang sejenak.
tidak, aku tidak minta maaf, seperti seharusnya, aku ingat, tidak dapat melupakanmu, tidak barang sejenak.
barang sejenak, tak pernah sempat menjadi ukuran atau satuan untuk sesuatu yang seharusnya ingat untuk melupakan.
buat apa ditulis puisi jelek jelek gitu.
gimana yang bagus.
yang ditulis tangan kanan, tapi tangan kirinya gak tahu.
hahaha. kusempatkan ketawa sebelum berlalu, pastilah bersama kedua tanganku*