Rabu, 29 Januari 2014

seperti cinta

apa artinya menjadi manusia. artinya menjadi manusia. dilihat sebagai manusia.didengar sebagai manusia. dilihat sebagai manusia. dibaca sebagai manusia. ditulis sebagai manusia. dikenal sebagai manusia. diasingkan sebagai manusia. diakrabi sebagai manusia. menjadi manusia.
bagaimana caranya menjadi manusia. bisa dketahui setelah menjadi manusia, jika memang ingin dan perlu menjadi manusia dan masih begitu.
manusia berkata tentang manusia. manusia melihat manusia. manusia mendengar manusia. manusia menulis tentang manusia. manusia membaca menusia. manusia mengenal manusia. manusia mengasingkan manusia. manusia menemani manusia. manusia mengantar manusia. manusia menunggu manusia. manusia meninggalkan manusia. manusia membenci manusia. manusia menyukai manusia. menusia mendendam manusia. manusia memaafkan manusia.
apakah manusia. manusia mempertanyakan manusia. kepada manusia. hanya manusia. jika masih ada manusia lain, apapun pandangannya, suaranya, kata katanya, pekerjaannya, kesan kesannya. manusia menunjukkan manusia belum punah. manusia bukan satu satunya. manusia menjadi manusia, tanpa syarat*



*

kenapa memilih sunyi. bukan pertanyaan untuk seorang nabi. nabi bekerja, mengulang ulang suara si firman.
hantu, mereka mau tak mau harus memilih sunyi. lidah dan langit langitnya mulutnya tak lagi padat. mereka memilih atau terpilih, kata dasarnya sunyi. kenapa itu jebakan bermantel tebal kebijaksanaan. hati hatilah wahai hantu, kalau sampai terperosok, tak ada yang bakal menolong. suara suara, sekalipun berkata benar, hanya akan mengubah sunyi menjadi hantu. membunuh atau terbunuh, bermula dari bunuh. bahkan sesosok hantu dapat membunuh atau terbunuh sunyi jika tidak cukup tegar berdiam diri. seekor landak tertusuk durinya sendiri tidak sengaja membaca atau terbaca ironi*

Selasa, 28 Januari 2014

*

pilihannya adalah, menjadi jalan yang menyesatkan, atau menjadi orang tersesat yang menemukan jalan. rasanya setara dengan, menjadi iblis atau manusia beriman. bertebaran atau berjalan tegak. sayangnya, tuhan tidak bertanya sebelum menciptakan. kasihan para malaikat, beterbangan*

gelas kopi

dendamnya terperam hitam. pahit mendidih. setelah kabut terangkat, ia menjerit, suara hirupanmu bikin aku sinting. setangkup bibir menyentuhnya, ia meludah, lidah tidak peka. hanya melambai dan melambai saja, memanggil neraka atau menyapa, kau baik baik saja. sengit ia mendesis, rasakan sendiri. rasakan sendiri, alangkah muaknya basa basi. kemudian sepi. sepi. menghabiskan malam bersama keterasingan.
matanya perih, bau wangi, tak ada yang tahu bagaimana rasanya diguyur air dingin saat pagi masih buta. ia megap megap, tak tahu caranya menghentikan debar jantung yang bukan miliknya*

*

aku mati. kehidupan membunuhku, tanpa kematian itu. aku mati.
angin menggigil. aku menabraknya dengn tubuhku yang penuh getar.
kubangkitkan lagi. kunamai zombie.
aku buta. melahap otak. kepalaku berlubang.
kematian merayakan kehidupan.
langit menangis. kulempari kerikil. tanganku ragu ragu, bagaimana beku.
bagaimana abu. musim koin. sehelai cambuk, sekuntum kembang sepatu.
sebelumnya, kukabarkan aku lupa warna. dan air mancur tak lelah melonjak.
kehidupan sekarat. aku memanjat, mengerat, serat serat jatuh.
ini baru lezat. tahu tidak. aku melihat seorang mayat bunuh diri*

Senin, 27 Januari 2014

*

barusan baca baca beberapa tulisan seorang teman perempuan yang baik. betapa senang ada yang menulis catatan catatan seperti yang dituliskannya. hangat dan terang, seperti pagi yang cerah. setelah merasa telah menulis sangat banyak dan di mana mana, di buku, kertas kertas, dan internet, betapa ironisnya menyadari tak ada satupun tulisanku bisa kubaca sehangat dan seterang tulisan teman yang baru kubaca. yang sedang kutuliskan sekarang ini kutiliskan karena aku telah membacanya, ingin membacaku seperti aku membacanya. menuliskan catatan dari seorang manusia berjenis kelamin perempuan yang hidup normal, setiap hari pada satu bumi yang sama kuhuni. sulit. ternyata sulit. caraku menulis sebuah peristiwa atau rasa selalu tidak gamblang. apakah aku selalu lebih suka gelap atau remang remang, lebih suka yang surealis ketimbang realis. kenapa. kurasa tak berhak mengganggu seorang teman yang baik dengan pertanyaan egois. hanya ingin tahu kenapa aku tidak bisa menulis seperti dia. pertanyaanku mesti kujawab sendiri. selalu ngotot merasa eksklusif untuk diriku sendiri. kehidupan begitu hangat dan terang, begitu sederhana dan manis, begitu luas dan jelas. dan aku berkutat hanya dengan sebuah kotak hitam. di luar atau di dalam, saat menulis hanya kotak hitam menjadi pusat perhatian. kalau ada yang bersedia memaafkan aku mau minta maaf. aku pengecut, tidak berani mengaku bahwa di luar sana banyak kehangatan dan kecerahan. jauh atau dekat, semuanya cerah, kecuali yang tidak mampu kutinggalkan. kotak hitam. dunia kotak kotak. ah, jangan itu lagi. jangan lagi mengagungkan kegilaan dan misteri, setidaknya sampai selesai menulis yang satu ini.
malam ini, seperti kemarin, dan hampir setiap malam, aku duduk dalam sebuah kamar. di depanku seperangkat komputer diam dan pasrah pada kehendakku. sebuah lagu pilihan seorang lelaki muda paling ganteng sedunia mengalun. sesekali aku dan lelaki muda saling bicara, tentang apa saja. selalu tentang hal hal sederhana yang bikin hatiku berbunga. aku merasa sedang melewati masa muda bersamanya, dengan cara yang berbeda dari yang pernah kukerjakan. lelaki muda yang sewaktu masih kecil tergila gila pada kereta api. lelaki muda yang lebih ingin menjadi guru dari pada akuntan. lelaki muda yang bertanya, apakah hidup harus selalu mempertimbangkan materi. aku dan lelaki muda sering kali berbagi macam macam merk sigaret, dari ji sam su sampai ares. apakah ini nyata, aku selalu ingin bertanya. rasanya lebih hebat dari ilusi, lebih manis dari misteri. seperti bukan dunia yang pantas kumiliki. aku masih ingat benar bagaimna rasanya saat melihatnya pertama kali. suara tangisnya semasa bayi. kemarahan dan pelukan. apa saja. segalanya  yang selalu kutuliskan dengan cara berbeda, macam macam, tapi tak pernah cukup nyata. hidup memang penuh kejutan. oh, dia mengganti lagunya, tak enak didengar, kalau dia tanya pendapatku. tapi apa boleh buat. untung tidak lama, setelah kutanya, apa itu, dia jawab, gak jelas. yang ini juga tidak cocok suasananya, tapi sekali lagi apa boleh buat. kalau saja ada yang bisa mengubah dunia, pasti bukan aku. kalau ada yang bisa menyayangi manusia apa adanya, juga pasti bukan aku. aku cuma ibu yang menemukan kenyataan seorang anaknya menjadi seseorang yang setengah tidak dikenal, mengagumkan, tak terduga. beginikan seharusnya aku bercerita. sebuah kejadian yang belum terlupa. rasanya seperti bukan aku yang sedang melewati malam ini. memang sulit. lebih mudah tenggelam dalam diri sendiri. tapi kenyataan selalu ada, memandangku dengan mata hangat, penuh sayang, selalu menungguku megap megap kehabisan nafas setelah tenggelam cukup dalam.
tak ada yang mengharuskan aku menulis apa. kecuali aku. ya, tiba tiba aku tahu, setelah mencoba menulis kenyataan. caraku menulis cuma sekedar akibat kebiasaan. kebiasaan menjadikan kegiatan menulis sebagai pelarian, atau pengalihan, dari kenyataan. kotak hitam itulah ternyata kenyataan di alam bawah sadar. yang lebih sering kupandang dari sisi luar, karena telah sangat tertanam, pengalaman menanam keyakinan. bagian dalam kotak hitam pasti gelap, pengap, tidak luas. tidak mau tahu segala, lebih nyaman dari pada tahu beberapa hal yang tidak dimaui. dalam kotak hitam mungkin ada sebuah bola dunia, atau labih luas, bola dunia lengkap dengan tata surya, sebuah galaksi, tentu ada juga mataharinya. aneh. membingungkan. atau malah kotak hitam itulah aku sendiri. apakah aku dan kenyataan satu atau terpisah. aku tidak tahu. paling simple mengatakan tidak tahu, selain simple juga mengesankan yang mengatakannya adalah pribadi bijaksana yang tidak sok tahu. ya, kalau durhaka pantas dikutuk menjadi batu, kalau pengecut boleh memilih dikutuk menjadi jeruk. seharusnya tidak begitu kan, aku pernah menulis tidak mempunyai teman seorangpun. semoga tuhan sungguh sungguh maha pengampun*

*

kekosongan mengusirku dengan kejam. tak tahu bagaimana caranya, hanya terasa kejam. kekosongan tak ingin menjadi yang lain, kecuali dirinya sendiri. untuk melewatkan waktu atau menghibur diriku, aku mencari perumpamaan tepat mengenai keterusiran yang kurasa kejam. kekosongan serupa tiram, hidup, utuh, lengkap dengan cangkangnya, berada pada habitat semestinya. aku partikel yang melayang bersama gelombang lautan, entah sejenis apa, debu, plankton, atau segala macam serpihan yang biasa terhanyut air laut. gelombang membawaku memasuki cangkang tiram yang kebetulan sedang terbuka. aku mendarat pada daging tiram, aku tak tahu pula nama atau sebutan yang lebih tepat untuk segumpal kelembutan yang berdenyut dan hidup di dalam cangkang tiram. jika aku bisa mendarat padanya, kubayangkan akan kurasa serupa membaringkan tubuh di atas setumpuk selimut, mungkin kurang tepat karena di sana basah dan licin. mirip, setumpuk selimut satin yang belum kering sehabis dicuci, empuk, sejuk, berwarna dan berkilau lembut. kelebihannya, hidup. mestinya aku boleh diam di sana, selama yang kubutuhkan, hingga tiram menutup cangkangnya. dan entah bagaimana tiram akhirnya mengubahku menjadi sebutir mutiara. begitulah kisah yang lazim dan selalu terjadi di samudra. tapi, tiram yang kuandaikan kekosongan ini bukan tiram biasa, dia pilih pilih, tak sudi menelan atau mengijinkan semua yang melayang pada gelombang memasuki cangkangnya. ya, beginilah yang terjadi, kekosongan mengusirku, tidak mengijinkan aku memasukinya, tidak mebolehkan aku diam di dalamnya. apapun juga sebenarnya aku, hanya melayang selamanya, mendekati dan menjauhi, tidak pernah masuk dan menjadi bagian dirinya. kekosongan tak mau aku menjadi cantik dan berharga, serupa mutiara. apapun adanya aku, kekosongan tak sudi menerima, apalagi mengubahku menjadi bukan aku, yang lebih dari aku. apakah ini nasib atau takdirku, atau kekosongan itu. semua bisa saja benar sekaligus tepat. kekosongan mengusirku, sangat kejam. aku mau pulang, kalau dapat mencegah diriku tidak melayang. tidak, lagi lagi tidak, aku tak bisa pulang. kekosongan dan rumah adalah dua hal berbeda, yang pertama mengusirku, yang kedua tiada. aku jadi mirip gelandangan yang melayang layang. gelandangan tak berumah, tak bisa terbang atau mendarat pada tempat yang diinginkan. gelandangan seharusnya tidak ringan, tidak sangup melayang layang, di darat, air atau udara. telah kutambahkan lagi, sebuah perumpamaan yang salah. tak ada yang marah, tak ada yang bisa marah kepada kesalahannya sendiri. tidak sampai hati. sesudah semua usahaku menghibur diri tidak berhasil, waktunya habis. aku tersenyum sinis, masih kusimpan harapan terakhir, ada yang melihatku, bersedia menyia nyiakan waktu sejenak, untuk mengatakan sesuatu. sesuatu yang seperti, senyummu manis. basa basi atau sepenuh hati, aku tak peduli. kadang kadang, seorang manusia lebih menginginkan kejutan yang murahan dari pada niat mulia untuk memberi yang berharga. gelandangan yang sedang melayang akan lebih baik cuma sekedar diberi sebatang coklat ketimbang sebatang emas. sebatang coklat dapat segera dilahap, menghangatkan lambung, meredakan kecemasan dalam sekejap. sebatang emas dapat sangat merepotkan, gelandangan mesti berusaha keras berhenti melayang, berjalan keluar masuk ruang untuk menukarkan sebatang emas dengan uang atau makanan. kemungkinan terburuknya, seorang geladangan yang tiba tiba membawa bawa sebatang emas bisa diduga hingga dituduh memperoleh sebatang emasnya dengan cara tidak wajar, bisa mencuri, merampok, atau cara lainnya yang semua tidak bagus. sisi baiknya, hampir pasti tak ada seorangpun yang mau memberikan sebatang emas kepada gelandangan yang sedang melayang. jadi harus berkata apa, rasanya tak ada yang salah. kekosongan itu masih membuka tutup pintunya serupa cangkang tiram, tak mau diam. seperti seorang tua kesepian yang tidak dapat berhenti menggumam. hiii, aku harus menjelma menjadi lalat kalau ingin masuk ke dalamnya*

Minggu, 26 Januari 2014

impas

bukan arak. kau bisa memabukkan tanpa kutenggak. cukup kau duduk saja, aku akan berputar, berputar, berputar, tak berhenti berputar. mengurai kabut yang membelit tubuhku. kehilangan pandang dan pegangan, aku tersungkur, jatuh. apakah lenganmu, lantai atau tanah, akan menopangku, seandainya sempat, tetap tak akan kuragukan tempatnya, yang paling lembut, hangat, dengan sepenuh sadar aku mau terhempas*

*

tentu saja kau tak sudi membelah dadaku, untuk menemukan yang tersimpam di dalamnya. kau tahu, tak ada apa apa selain organ organ tubuh, persis pada gambar gambar dan patung anatomi di seluruh bumi. akupun tak mungkin meminta kau mengerjakan kebrutalan mengerikan, mengoyak dada seseorang, sekalipun itu aku. tidak akan pernah. aku bukan siluman, tak rela kau jadi tukang jagal.
lebih baik begini saja, seperti sejak kau kukenal, kau selalu tertawa mengejekku setiap kali aku bicara tentang kepala atau dadaku yang kau penuhi.
sempit sekali, katamu. kubilang, salahmu sendiri..
kau sangat peka, aku terlalu mudah terlena. semua ruang, setiap penghalang mau bekerja sama. melarutkan, mengantarkan. aku padamu. lewat segalanya.
tidak usah dibelah, nanti juga dimuntahkan dengan sendirinya, kukatakan dengan besar kepala dan lapang dada.
tak apa, gagal jadi tukang jagal, aku bisa jadi gombal. nada bicaramu datar, kalimatmu rasional. bikin aku tersengal, kehilangan akal. seharusnya aku menyesal tidak jadi siluman*

*

setiap hari ada yang baru. hari ini, setelah membaca beberapa tulisan yang bukan tulisanku, baru tahu aku ternyata lugu. tanpa kamus, sembarangan saja kupilih kata yang kusuka. lugu. kalau sedang optimis mungkin artinya naif, saat pesimis bisa jadi disebut goblok. ternyata dua duanya baik. baik tentu saja berbeda standar untuk setiap orang. baguslah. boleh saja setiap orang memikirkan atau tidak peduli, tapi aku, sekalipun super cuek, tetap tak bisa tidak memikirkan, selalu peduli pada diriku sendiri. jadi ingin nangis. aku lugu, naif, goblok. alangkah baik. persetan orang lain.
tapi tuham bukan orang lain, tak bisa kupersetankan tuhan itu. alasan paling singkatnya, aku butuh teman. semua orang butuh teman, merasa berteman dengan tuhan kalau tidak hebat, ya itu tadi, naif dan goblok. sangat mustahil percaya aku pernah sekolah, dari tk sampai sarjana, dan tidak tahu sejarah. tidak tahu karena tidak mau tahu. tidak tahu benar salah. satu satunya temanku, tuhan itu tidak pernah bertanya. tuhan memang hebat, tak pernah menggugat, tak pernah mengeluarkan pendapat. diam saja, tidak peduli temannya sesat. entah karena percaya atau tidak sayang, yang bikin tuhan selalu diam. aku bawel, berisik, nyebelin, persis peribahasa tong kosong nyaring bunyinya, temanku sebaliknya, entah apa peribahasanya, pendengar paling sabar sejagad raya. serasi sekali. tak terpikir sama sekali kemungkinan mempunyai tuhan sebagai teman hanyalah efek samping dari keluguan, kenaifan, kegoblokan paling dalam. biar. biar. biar.
bakal rumit jika harus diceritakan dari awal, sangat berpeluang membosankan. tak hendak kubuat satu satunya teman yang mendengarku jadi tak tahan.
ya, semua manusia pintar pintar, suer. cuma aku saja kebodohan yang tersisa. menjadi goblok bukan pilihan, rasanya seperti bangun pagi menemukan sinar dan kehangatan dari luar kamar datang mendekat. mutlak, tidak bisa tidak. bukan memilih goblok, cuma tahu pasti telah menjadi goblok. ingin nangis, tapi tak tahu kenapa mataku berair, salah satu bukti naif dan goblok yang terjadi setiap hari.
jadi bagiamana ini. satu satunya temanku bergeming. tidak menjawab, tidak mengisyaratkan petunjuk jalan keluar. kadang kadang sedih juga tak punya teman yang bisa diajak berdiskusi. kupikir pikir lagi, orang goblok mana bisa diskusi. tak ada yang sudi dekat dekat orang goblok, khawatir ketularan goblok. tidak aneh, malah sepantasnya. lihat saja, tak ada apapun yang penting pada hari ini, selain baru tahu aku lugu, gara gara membaca yang bukan tulisanku, aku tahu aku lebih banyak tidak tahu. bukan pura pura, sungguh sungguh tidak tahu dan tidak mau tahu.
apa aku mestinya kasihan pada satu satunya temanku. dia bisanya diam melulu, aku jadi terharu.
kusangka kalau sudah mengaku goblok, bakal aman. sangkaan orang goblok. pencuri meski sudah mengakui mencuri ya tetap mesti dihukum. kalau goblok sudah mengaku goblok, ya tetap masti menanggung akibat kegoblokannya. kira kira apa ya. tidak tahu, tidak ingin tahu. oh, tiba tiba ingat, yang pintar suka tertawa melihat dan mendengar orang goblok. aku sering tertawa mendengar dan melihat seekor semut yang kukira lebih goblok dariku. mungkin temanku satu satunya itu pentar, paling tidak lebih pintar dariku, aku bisa membayangkan tuhan tertawa. aku senang melakukannya, membayangkan wajah wajah tertawa. semakin banyak wajah tertawa, makin cerah dunia. makin cerah dunia. ya, memang cuma sebatas itu yang ku bisa, atau ku mau ya, tidak tahu. lugu, naif, goblok, sukanya cuma mendengarkan lagu lagu yang banyak kata kata, ai lov yu. mujurnya banyak lagu lagu macam itu, sangat banyak. biarlah goblok, asal tak kehabisan lagu. tidak harus pintar buat sekedar bernyanyi mengiringi lagu manapun*

Sabtu, 25 Januari 2014

*

biar saja penyanyi terus bernyanyi. pencuri terus mencuri. pekerja terus bekerja. penganggur terus melamun. mereka semua telah menemukan tujuan hidup, yang belum menemukanku sejak lama. sejak kutemukan jalan buntu dan dunia tidak sempurna, di sana kau sedang berjalan, duduk, atau tidur, sambil menngumam atau menyanyikan lagu yang tidak merdu. dunia tidak sempurna dan jalan buntu, tidak mengubahku menjadi apapun yang berhasrat mencari celah dan memperbaiki dunia. ada kau di sana, berserakan, bersinar, memainkan terang dan redup di sepanjang jalan dunia tidak sempurna. kau sungguh ada di sana, kau saja, aku tidak mengubah dunia tidak sempurna atau berbalik arah. jalan buntu menggemakan lagumu. biar kudengar jika aku pendengar. biar kuulang sesering ingin kudengar. dunia tidak sempurna dan jalan buntu, biar terus menemukanku tidak mengubah apa apa. kau ada di sana, biar saja langit terus tertawa genit*

Jumat, 24 Januari 2014

*

puisi lari sembunyi, puisi kehilangan kepercayaan diri. tak lagi bisa berbangga dengan kata kata indahnya. saat aku mulai membacamu apa adanya*

*

aku ingin menangis bahagia. apakah aku terlalu banyak meminta, menginginkan air mata dengan cara yang salah. tidak, kan. apa sulitnya menangis bahagia. sering terjadi dan masih diinginkan kembali. mata yang salah paham, atau rasa yang salah jalan. aku tak tahu, aku tak tahu. aku tak tahu, aku hanya bahagia melihatmu, air mataku tiba tiba jatuh. kalau kau lihat, tanyalah kenapa, agar kukatakan, benar sekali, aku memang ingin. itu saja, jangan tanya yang lain, aku tak tahu berapa lama aku ingin menangis, tak tahu apakah bahagia akan berhenti mengalir. tak ingin tahu*

*

diam. di am. d i a m. kapan kita bisa tenggelam ke dalamnya. diam mendekat, memamerkan keelokan sebongkah garam. padat tak berongga. harus kupecahkan atau cairkan yang tidak utuh tidak beku. kapan kapan kita bisa tenggelam, ke dalam buku atau keraguan. jangan lagi kau bicara. kita bosan. kita manis, kita hangat. kita nikmat. diam diam saja aku mau tenggelam, diam diam hilang ke dalam tanganmu. kita remas keras keras, hingga diam diam pecah, di am di am, lebih keras, d i a m  d i a m. siapa yang akan kehilangan, apa yang akan hilang. maut atau laut, ombak atau rayuan. panjang dan bergelombang, hampir tenggelam. pelan pelan, aku memilih karam di bibirmu saja*

catatan sebelah sandal

tak sempat kutanya, hendak ke mana, mengendarai apa, kapan tibanya. selalu terburu buru berlalu bersama seruanku, aku ikut dia, kepada semua, siapa atau apa saja yang keheranan.
jangan tersesat, tak sempat kukata, terima kasih, kepada yang peduli, baik hati, mau mengerti. aku harus melangkah bersamanya atau tak ke mana mana. tempat berpindah, alangkah bergegas langkahnya.
tidak, dia tidak melemparkanku ke arahmu karena muak. dia hanya ingin kau tahu, aku pasti membelanya mati matian. membantunya memberimu pelajaran, bagaimana mestinya tidak menjengkelkan seorang tampan yang baru saja mendaratkan sebelah sandalnya pada seraut wajah yang sedang terpana, tepat di antara kedua matanya yang membelalak. pletak 
aku baik baik saja, kataku, dia sangat baik kalau tidak sedang kesal pada seraut wajah, suaraku lantang walaupun baru terjatuh. pasanganku di sana mendengarku, tak cemas sendirian sebentar. seorang tampan tak bakal berlalu sebelum memungutku. sedikitpun, tak menghiraukan kegeraman pada seraut wajah, tak peduli diburu waktu, dia pasti mencariku sampai ketemu.
setiap jalan jalan dia selalu mengajakku, apalagi sekarang musim hujan. dia, tak suka memakai sepatu. tak perlu sepasang sepatu, tidak mengherankan untuk seorang tampan yang tidak sabaran*

*

seandainya ada yang salah, tak akan begini jadinya. jika benar semua, tak akan begini pula akhirnya. dan ini masih belum berakhir. begini begini dari hari ke hari. bunyi bunyi. sunyi sunyi. ganti ganti. tak adakah yang lain, yang tidak penting. semuanya telah mulai sejak awal mula. tidak bertanya, bagaimana nanti. nanti selalu nanti. berayun angin. tinggi tinggi. kecil, ringan, hangat dan tertawa tawa. lengan atau pangkuanmu waktuku jatuh*

Kamis, 23 Januari 2014

*

tak ada yang lebih pecuma dari menghalagi tumbuhnya rindu. boleh saja mengasingkan diri ke bulan, menyepi di matahari. biar kehabisan nafas, hangus terbakar, rindunya tak bakal gentar, tak berkurang nikmat. karena bukan minuman, makanan, atau obat, tak ada yang berhak melabeli haram atau halal untuk rindu yang tertanjur tumbuh, menjulur, membelit lidah berjuta rasa. saat tumbuh kelewat lebat, rindu dapat dipangkas, kau bilang pakai akal. boleh dibuang sembarangan, tak akan mengotori lingkungan, tak menyumbat aliran. seperti hujan. kehujanan seperti kerinduan, dapat berakibat demam bagi yang kurang sehat. tapi kita, anak sehat bertubuh kuat, pasti selamat melewati setiap demam. panas di kening, dingin di telapak kaki, selebihnya hangat dan sedap. seperti bubur ayam pada jam dua malam sesudah jalan jalan diguyur hujan. beberapa malaikat duduk santai di tepi jalan, saling merapat, kelihatan lega sempat istirahat. rindu telah menggantikan tugas berat para malaikat, menjaga kita dari godaan setan. tapi, jangan bilang bilang tuhan. kalau tuhan campur tangan, bisa dipangkasnya rindu hingga akarnya tercerabut. dia satu satunya yang maha kuasa, mudah sekali bagi tuhan untuk mempertemukan rindu kita menjadi satu. seperti dulu. sebelum kita menumbuhkan rindu, hanya ada aku. merasa lebih rendah dari alas kakimu yang selalu berpasangan, berjalan beriringan tanpa saling berpegang, nampak selalu riang meski kauinjak setiap saat, meski tak punya kehendak*

Rabu, 22 Januari 2014

*

akhirnya terjadi lagi, kehilangan kata kata, tak ada kalimat, seakan tamat. indah. indah sekali. dingin yang sama, terang yang sama, nada yang sama, syair yang sama. persis dini hari di depan sekret, mata yang belum lelah, debaran di dalam dada. kita. kehidupan yang melontarkan tebakan. kalau kata damai tidak terasa janggal dipakai. ada begitu banyak kerisauan di udara, sangat banyak. tapi, kembali tapi, aku cuma mau mengulang ulang lagu yang itu itu saja. menjadi yang termanis, mengejek setiap kapitalis, sosialis, moralis, humanis, semua yang tidak manis. memandangi langit berwarna malam, menghirup udara yang tidak terlihat. kehilangan memetik gitar. memangnya kalau nangis bisa tambah manis. bisa apa saja yang kau suka. mata air. air mata, sama, air, bening, mengalir, ada di mana mana, selalu mau membasuh kita. menghanyutkan kata. ke dalam pelukan. lengan lengannya samudra, langit langitnya mengedipkan sebelah mata*

Selasa, 21 Januari 2014

*

dahulu kala, aku pernah terkejut, melototkan mata, saat pertama kulihat tanda panah tumbuh di sawah. serupa mujizat, pertanda atau petunjuk arah. tanda panah. garis berujung kerucut mengarah ke atas. apa yang hendak ditunjuk, awan, langit, matahari, surga. tanda panahnya lentur, dapat melengkung, membenamkan bibit padi ke dalam lumpur, mencabuti rumput. tanda panah sering pula berjalan jalan, menyemprotkan obat anti hama, menaburi pupuk. apapun pekerjaannya, kepalanya selalu diselubungi anyaman berbentuk kerucut, menunjuk ke satu arah, jauh di atas kepala. hujan atau terik tak membuat tanda panah terbenam atau patah. siapa gerangan, meletakkan tanda panah di sawah, tidak hanya sebuah. amat banyak menghias angkasa, aku ingin terbang dan menari jauh tinggi ke tempat kau berada. meskipun nyanyianku salah, tanda panahnya tidak mengubah arah. menunjuk jauh di atas kepala*

*

kau tidak melahirkan aku.
kau tidak membesarkanku.
kau tidak mendidikku.
kau tidak mengajariku.
kau tidak mengusikku.
kau tidak peduli padaku.
kau tidak memberiku alasan untuk tidak mencintaimu.
kau tidak mencintaiku, justru itu. kau juga tahu, mencintai lebih enak ketimbang dicintai. melihat lebih menyenangkan ketimbang dilihat. mencium lebih nikmat dari pada dicium. semua orang normal pasti setuju, lebih baik meludah dari pada diludahi*

Senin, 20 Januari 2014

*

seorang pemain pedang besar bertanya kepada seorang calon pemain pedang besar, apa artinya main pedang tanpa pedang. saat kanak kanak kubaca. butuh waktu beberapa tahun bagi calon pemain pedang besar untuk merenungkan sebuah pertanyaan dari seniornya. tak dijelaskan dengan gamblang jawaban yang pada akhirnya ditemukan, yang mungkin berperan penting menjadikan seseorang pemain pedang menjadi besar. masa kanak kanak terheran heran, kenapa seseorang butuh waktu begitu lama untuk merenungkan sebuah pertanyaan sederhana.
apa artinya main pedang tanpa pedang. kanak kanak menjawab lugas, berkhayal.
pertanyaannya adalah apa artinya, bukan bagaimana caranya. menemukan definisi lebih mudah dari pada memberi ilustrasi. betapa polosnya naluri anak anak dalam diri manusia kecil.
tak ada yang selamanya kanak kanak, pasti tumbuh besar dan dewasa. mencoba berbagai cara supaya berbunga bunga. untuk menjawab, apa artinya main pedang tanpa pedang saja mesti menunggu musim yang tepat. ujung ujungnya ketinggalan jaman. keburu disergap banyak tanya, apa artinya main mata tanpa mata. apa artinya main bola tanpa bola. apa artinya main gila tanpa gila. manusia besar kehilangan makna kata berkhayal. tidak tahu maknanya, bagaimana mungkin tahu cara mengerjakannya. tak ada yang tidak mungkin jika mau berusaha. halah. jadi kalau ada yang tanya kepada kanak kanak dewasa, apa artinya main pedang tanpa pedang, sebaiknya jangan dijawab sebelum mendekati ajal, ini penting supaya tidak layu sebelum berkembang.
apa artinya main pedang tanpa pedang. manusia besar berhati hati menjawab, tidak masuk akal. memang, berkhayal tidak masuk akal. kalau berkeras ingin masuk akal, pinjamkan saja pedang paling tajam buat merobek akal, siapa tahu nanti bisa muat sesudah terkoyak. bisa masuk akal*

*

aku hanya kasihan. pada segala yang kupandang kesalahan yang tidak dapat dibenarkan. kasihan pada diri sendiri adalah jalan tanpa hambatan ke arah kekerdilan. kalau kasihan pada yang lain, apa bukan penghinaan. dikasihani, siapa yang ingin. kasihan ternyata. kejahatan di atas kejahatan. cara setan memandang manusia bertaqwa kepada tuhan. tuhan enak di bawa bawa karena tuhan tidak punya belas kasihan. tuhan selalu sanggup memberikan rasa aman. satu satunya yang mengerti kenapa manusia bisa saling mengasihani, sekaligus bergeming, tidak terhanyut rasa kasihan kepada manusia. mengagumkan, tidak jatuh kasihan kepada manusia beserta setiap kesalahan yang tidak dapat dibenarkan. hanya tuhan yang bisa*

*

sulit percaya, dua ribu empat belas tahun usia dunia. sebelum masehi dan jaman prasejarah tidak dihitung. sudah dua ribu empat belas tahun, belum ada seorangpun, para jenius, para pujangga besar, orang orang bijak, pemimpin pemimpin hebat, semuanya lahir dan mati silih berganti. tanpa peninggalan berarti. semua penemuan, karya seni, dalil, rumus, hukum, undang undang, paham, atau apapun namanya, semua tak berguna, gagal, menyerah. tak ada satupun yang sanggup menjelaskan atau menjadi landasan, menguraikan atau merumuskan, mengatur atau memahami, intisari terdalam, muasal segala kehidupan. sebuah misteri, teka teki yang bila terjawab dengan benar akan mengantar setiap mahluk kepada pencerahan. belum ada. aku bukan apa apa, hanya bisa menunggu dan mengharapkan seorang super hebat atau kebangkitan jaman. jika sudah datang, aku akan tahu, kenapa kau selalu membuatku mau menunggu dan mengharapkan kau tidak tahu betapa kacaunya aku, betapa tuli dan buta, betapa tak berdaya, cuma karena kau ada*

Minggu, 19 Januari 2014

*

tikus tikus selalu lari terbirit birit saat aku datang. di semua ruang, setiap saat, selalu saja tikus tikus lari ketakutan. menyebalkan. aku selalu gagal mendekat, tidak seekorpun mau tinggal. aku kan tidak menakutkan, tidak bisakah seekor saja tikus mau bekerja sama, menyamakan aku dengan tokoh cerita yang dapat dijadikan sahabat kaum binatang. cara larinya memang menarik, tapi tak ada yang senang buru buru ditinggalkan ketika baru memasuki ruang. dasar tikus tidak punya perasaan. mungkin tikus punya perasaan cuma tak tahu kalau mereka punya perasaan. aku mau memberitahu kalau ada seekor tikus yang mau bicara denganku. ini bego betul. seandainya ada seekor tikus yang tidak kabur dariku, tetap saja tikusnya tidak akan bicara, bukan tidak mau, tidak bisa. aku tahu bedanya. ya sudah diam saja, asal jangan takut. jangan membuatku merasa menyeramkan. susah betul ya jadi tikus, seharusnya bukan aku yang bicara. tapi tikus. pernah ada dua ekor tikus menemaniku, tapi itu karena aku membelinya di pasar burung. dua ekor dalam satu kandang. manis sekali. bulunya putih, matanya merah, jari jari dan ekornya merah muda. teman teman mengataiku jorok dan aneh, aku senang. tikus putih kubawa berlari lari di lengan, memanjat bahuku, mencengkeram rambutku, kumasukkan ke dalam saku baju. di mana kusembunyikan sepotong keju yang kusisakan dari rotiku. senang sekali mengingat gerakan tangannya mengusap mulut sehabis makan. tapi sekarang adanya tikus hitam melulu, penakut, pengecut, membuatku suntuk. oh, jangan jangan karena tikus hitam. tikus hitam lebih besar dari tikus putih, bermata dan berekor kelabu. kenapa tikus hitam tak bisa dipelihara dalam kandang. tak ada yang menjual tikus hitam di pasar manapun. aku cuma manusia biasa, bukan raksasa berkulit hijau yang gemar makan tikus. mungkin tikus buta warna. aku sudah lupa banyak hal yang kutahu. mungkin tikus buta warna. kenapa bukan aku saja yang buta warna, biar semua tikus berwarna sama. bego sekali ngomongin tikus. tikus tikus lucu, menghuni rumahku, mencuri sendok nasi, menggigiti kaki boneka, lompat sana sini, lari lari, sembunyi di bawah mesin cuci. bagaimana caranya bikin tikus tikus hitam mengerti aku ingin sekali menjadikan mereka seperti tikus tikus putih. buang buang waktu saja mikirin tikus. justru itu, membuang waktu. lebih asyik membuang waktu dari pada menggunakan waktu. waktu itu, kukira serupa yang lain, lebih suka dibuang ketimbang dimanfaatkan. kalau tikus lebih suka diabaikan, dianggap tak ada, ya, itu sebabnya tikus tikus minggat secepat kilat saat aku datang. percuma saja, tak mungkin tikus dapat mengecohku untuk menciptakan kesan tidak ada tikus di rumahku. secepat apapun tikus tikus berlari dan sembunyi, tak pernah aku tak tahu ada tikus di situ. ini lucu. membuang waktu dan mencoba memahami jalan tikus.mungkin tikus menyangka rumahku adalah rumahnya, bisa didatangi, ditempati dan sewaktu waktu ditinggal pergi. rumah yang ramah, tikus tikus betah, selalu kembali waktu aku sudah pergi. rasanya ada yang tersirat, yang tidak tersurat. tikus tikus penakut itu sehati denganku yang menakutkan buat tikus, tentang rumahku. ya, kukira aku tahu apa yang pantas kubicarakan dengan seekor tikus saat mereka tidak lagi kabur menghindariku. rumahnya adalah rumahku. juga rumah kucing kucing itu. dunia sempit yang menelan alam semesta. atau mengulum saja, jangan menelan, tak ada yang habis atau hilang. mengulum alam semesta*

*

kau sedang membaca apa.
seperti biasa, sampah.
busuk baunya.
jangan dicium.
aku punya hidung.
tahan nafas.
aku mau hidup.
buka mulut.
nanti malah hangus.
malah bagus.
bagus.
hidung tak beringus.
bagus.
mulut tak berliur.
bagus.
mata rabun.
bagus.
buat apa hidup.
bagus.
mampus.
bagus.
bungkus*

botol anggur

akhirnya hanya lega. habis sudah warna dan aroma yang gemar menggoda. dari dulu itu bukan aku. mereka kini sibuk meracau, lahap menelan waktu. mengangguk angguk, terkekeh kekeh, tersengal, bersendawa. terkenang saja, bukan rindu. aku masih ingat rasanya penuh, hirupan, setangkup bibir menyumbatku, merampas yang kujaga, mengeringkan wangi yang menggenangi dada. sebelumnya, tak pernah begini bening. apakah pening. kalau ada yang berhasrat memecahkan sesuatu atau seseorang di sini, silahkan, aku senang membantu. aku bukan lagi aku, melupakan aku sedari dulu*

tanpa aku

ini sungguh sungguh terbang. tidak memegang. tidak melekat. tidak mengikat. selamat tinggal sebatang rotan. selamat tinggal kegunaan. sekarang tinggal bulu ayam. tanpa kehendak. tanpa ayunan tuan tangan.  ini waktunya mengenal debu. mereka paling tahu cara berbahagia tanpa menjaga kebersihan. tidak menyerah mendekati lalu mendekam pada lampu. selalu kembali setelah berulang kali diusir tuan tangan pemegang bulu bulu ayam. kenapa tidak dari dulu kutinggalkan sebatang rotan. bulu bulu ayam terlalu sibuk menghalau debu dari lampu, sama sekali tidak menyadari terbangnya bulu ayam itu sungguh sungguh*

Sabtu, 18 Januari 2014

tiada aku

di seberang ruangan ada kesepian. ingin menyapa, ia kasihan. kalau kalau tak ada yang butuh percakapan. menu sehari hari yang tidak terdaftar. bingung saja, perasaan para rasul didatangi roh kudus. pergilah, jangan ganggu, ia atau kesepian memahat patung dari segumpal telur. mestinya sebutir yang benar. pasar di desa, pasar di kota, penuh kucing berkepala kecil. kepala kepala ikan melihat dalam kematian. jalan, jangan berhenti. ada kesepian kehausan menjauhi gelas gelas. kesepian mengulum lidahnya sendiri. kesepian memaklumi kegelisahan roda. kesepian mencoba mengerti keresahan kunci. ruangan mestinya ingin menyeberang, menyapa kesepian, seandainya memang butuh percakapan. ucapkan selamat, kemungkinan menang. kemungkinan menang. kemungkinan pemenang. tak ada pemenang selain kemungkinan. jarum jarum mengepak. jam terbang*

fosil

seekor anjing sibuk mengais tanah dengan cakarnya. lidahnya riang terjulur, mulutnya nyengir lebar. sepertinya sangat asyik membayangkan beratus ratus tahun kemudian, para ahli paleontologi akan dibuatnya gembira, tidak sia sia menggali tanah.
sebelum memasukkan ke dalam lubangnya, seekor anjing menyempatkan menjilati lagi beberapa kali, sebongkah tulang yang hendak dikuburnya. sisa makan siangnya kelak menjadi peninggalan prasejarah yang tak ternilai harganya*

*

alangkah sulitnya belajar menjadi tidak sayang. lebih sulit ketimbang melayang di udara. masa aku harus ke luar angkasa, bulan atau membangun ruang hampa udara. untukku yang tidak pintar, tidak punya banyak uang, menyayangimu paling sederhana dan dalam jangkauan. tentu saja bukan tangan, entah apa, yang selalu kaupakai untuk menjerumuskanku ke dalam jurang. dalamnya tak terkira. kudengar sengit bisikanmu, rasakan. melayang dalam penerbangan sepanjang jurang tak berdasar. melayang.
ahh, tak perlu ke luar angkasa, berada di bulan atau ruang hampa udara. aku melayang. kau mungkin tidak dengar, tidak sesulit yang kubayangkan, melayang di udara. belum pintar dan masih sayang. dari mana kau temukan jurang terdalam, kau mengerti aku sayang, belajar memeluk kematian*

Jumat, 17 Januari 2014

*

hanya orang orang bodoh yang bisa dibodohi, atau menjadi korban pembodohan. kukira tak ada lagi kebodohan, tak ada yang bodoh. yang setengah setengah macam kebodohan mudah punah diberantas negara. iya. tidak bodoh. tidak cemas dibodohi, atau melakukan pembodohan. jangan bilang bilang, kalau aku selalu bimbang, mana yang lebih cemerlang, langit berbintang atau rambutmu yang belum dicuci berhari hari. jenius atau idiot, yang kausukai. yang binal atau yang banal, bikin matamu nyalang. jadilah binatang jalang, biar dibuang sekumpulan orang, kuberi sebutan kutipan anak nakal. nakal pangkal binal atau banal, apa saja asal bukan bodoh. binatang jalang, pintar menerkam karena sayang*

*

setelah mengenalmu, tidak ada satu bukupun yang sanggup mengubahku. tidak juga kitab suci, atau kitab sesat. semuanya pantas dibakar demi kehangatan, atau cuma karena kita ingin sekali lagi mengamati tarian api. di lereng gunung tak ada polisi yang akan menuduh kita melanggar hak asasi manusia. semua satwa juga sudah belajar berlari kencang menghindari kebakaran hutan. ketika semuanya mulai membosankan, hari sudah siang, saatnya sarapan, rindu panggang. sedikit hangus makin sedap*

*

kata kata penghubung sialan, membuatku merasa terbelah dua. menjadi dua dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, gangguan kehamilan dan janin. persis tulisan yang dibuat untuk diabaikan. demi kesenangan membaca kalimat kalimat majemuk. aku harus bingung kemudian linglung, kucoba tanpa kata penghubung. memangnya kenapa, apa jadinya aku dan sigaret itu, tidak bermusuhan, malah diam diam bermesraan*

Kamis, 16 Januari 2014

*

kasihan bioskopnya, kalau tidak bisa menonton dua manusia memandangi gambar dan adegan silih berganti sepanjang pertunjukan tanpa sekejapun saling melepaskan genggaman tangan*

*

menyusun dan mengacak. memasang setelah membongkar. meruntuhkan sebelum membangun. menemukan jalan buntu adalah berkah, menggali terowongan jadi ibadah. apalagi. pahala, pahala, siapa yang tak suka. meremas kertas, memasukkannya ke dalam kantong celana panjang.
saatnya bermain loncat tali. tak ada siapa siapa di situ, tali meloncat loncat sendiri, padahal tali itu mati. kematian tali tidak untuk hidup atau mati.. tidak menunggu ada yang butuh tali untuk melarikan diri. ini dia yang dicari, tak ada siapa siapa di sini.
celana panjang terlipat, terbuka kantongnya, kertas menggeliat, malas meluruskan diri. mematikan dan menghidupkan api. yang bukan penemu api, butuh korek api untuk mati, menghidupkan api.
tak ada yang menyala, tak ada siapa siapa. mana sekopnya. mana sekopnya. tak ada kayu dan besi. jalan buntu, tak ada dan, tak ada atau, tak ada tapi. gerimis jatuh sendiri. ada atau tidaknya tali, tak tahu pasti. kertas kerasan dalam kehangatan kantong celana. berceloteh lalu diam. seperti pernah menjadi lembar jawaban*

Rabu, 15 Januari 2014

main hati

aku mau bilang, aku sayang, sebelum menerbangkan layang layang. aku tak mau menyesal kalau nanti benangnya putus, layang layang melayang jauh, tidak kembali jatuh ke tanganku. layang layang, tak apa hilang setelah aku bilang sayang. layang layang tak akan kehilangan, tak akan kesepian. di manapun layang layang mendarat selalu ada teman teman bersorak mengejar, riang menangkap. seorang teman akan senang, membawa layang layang pulang untuk dirangkaikan benang dengan sayang sebelum diterbangkan*

adagio

batang batang kayu dan bambu masih harus disayat dan dipahat, setelah dipatahkan dari kehidupan. tak ada jalan lain. kejam sekali, satu satunya cara untuk membuat batang batang kayu dan bambu dapat bernyanyi. semerdu nada nada yang layak dimainkan pemusik berbakat pada sebuah pertunjukan megah, atau sekedar pengamen jalanan*

Selasa, 14 Januari 2014

*

bumi bulat atau bundar. bulat dan bundar, dan padat.
betapa lega. kita bisa saling memalingkan wajah, membalik badan. tak apa, tidak berhadapan, saling meninggalkan, berjalan ke arah berlawanan, sejauh mana. tak apa. bumi bundar, bulat dan padat.
selama kita berjalan di bumi yang sama, suatu ketika kelak kita akan kembali saling memandang, berhadapan. kau atau aku yang akan melangkah lebih dulu untuk mendekat kemudian berpelukan, atau menghindar sebelum bertabrakan, berpaling, berjalan kembali saling menjauhi.
boleh berkali kali. selama bumi tidak pecah menjadi rata. pasti selalu berjumpa kembali. selama bumi masih bundar, bulat dan padat, selalu akan ada suatu tempat dan waktu untuk bertemu, berhadapan, saling memandang sebelum kembali memutuskan kehendak memilih arah*

kata air kepada banjir

maaf, aku sedang jatuh cinta. pada pagar dan halaman. pada taman.dan kolam. pada lantai dan dinding. pada sekat dan ruang. pada pilar dan tangga. pada pintu dan jendela. pada kursi dan meja. mengertilah, tak akan begini jika kumiliki tangan dan kaki. tak mesti mengalir, menyusup melewati celah atau menerjang segala ketika ingin datang, menggenangkan rinduku, tidak banyak waktuku. tak akan kutenggelamkan siapapun. cuma sebuah kencan yang sebentar. sebelum arus menyeretku hanyut ke laut yang selalu jatuh cinta padaku*

Senin, 13 Januari 2014

*

lalu kita pulang. mendapati rumah menghilang. aku berkata, mungkin kita salah jalan.
kau menggelengkan kepala, memandangi tanah. lalu berjongkok, kaupungut puntung sigaret tua, satu satunya yang tersisa dari jejak rumah kita.
bukan salah jalan, pelan sekali suaramu, jangan jangan rumah sengaja menghilang setelah membaca hatiku, saat matahari terbit tadi, kutulis di jantungmu saja aku ingin berteduh*

Minggu, 12 Januari 2014

*

aku tak tahu cara mencintaimu tanpa mencintai diriku. katakan aku berdalih untuk membenarkan mencintai diri sendiri. itu benar. menyedihkan ya. kucari lagi, kalimat kalimat yang kiranya sanggup meringankan penderitaan. kutemukan satu, seorang guru tak akan dapat mengajar jika ia sendiri berhenti belajar. menjadikan diri sendiri sebagai pusat alam semesta mungkin dosa, kejam, semena mena, mengancam, membabi buta. itulah serba salah. semua salah. harus ada dalih yang lebih cerdas dan mulia, semata mata karena kukasihi segenap alam semesta seperti kasihku pada diriku saja. dalih selalu memilih dipahami, tidak lebih. untuk membela diri. ketika mengatakan, menyedihkan ya, aku tidak butuh mendengar ya atau anggukan kepala darimu. aku perlu simpati, dan berharap kau membuatkan dalih yang lebih canggih, untuk membebaskanku dari kesedihan. dan semua ini kutuliskan, hanya untuk menghindari kau tidak mengerti. bagaimana mungkin, seseorang yang belajar mencintai dengan mencintai dirinya sendiri masih membutuhkan pengertian, atau sekedar perhatian. berkeras mendapatkan kebutuhannya dengan meremehkan yang bukan dirinya, yang katanya dicintai setara dirinya, sempat berpikir, kau mungkin tidak mengerti kalau tidak kutuliskan panjang lebar dan berulang ulang. sangat menyedihkan, diri ini pantas dipenggal. tapi jangan penggal sebelum kau paham. sampai sejauh mana seorang manusia dapat memuakkan. aku tahu, kau mesti kuberitahu. sama saja dengan pahlawan tanpa tanda jasa yang berkata, jangan repot repot berniat memberi tanda jasa, tapi jangan pernah lupa aku pahlawan dengan atau tanpa tanda jasa, aku tetap pahlawan. kau mungkin bukan pecundang, tapi ingat, akulah pahlawan. sebaiknya dirajam sebelum dipenggal. tidak ada pembenaran. setiap kesalahan adalah fatal. macam rantai makanan, semakin panjang, bertsmbsh besar dan buas. bullshit semua. mungkin hanya yang bukan manusia tidak terikat karma. ikhlas hanya ada ketika segala yang lain tiada, tidak ada aku, kau, dia, alam semesta. ini juga dalih. bagaimana agar tidak lagi berdalih. mati. mati juga dalih.
ya sudah, tak usah dibahas, apalagi sampai panjang. sia sia. kenapa cinta perlu pakai cara. tidak cukup cinta saja. tidak apa apa. suara sunyi itu ujian terberat, nanti juga pasti lewat. ini bukan dalih, setiap orang butuh curhat. hihihi masih ngotot. suer, ai lov yu. jangan sungkan kalau mau menikam. selain curhat, aku juga butuh lubang untuk sembunyi dari kesadaran*

tangga lagu

terpujilah murid murid yang dungu, mereka tak akan tahu kecerobohan sang guru.
terpujilah sang guru yang tuna rungu, mereka tidak mendengar teriakan muridnya.
kang guru kang guru, berkaki besar dan tangguh, mempunyai kantong di perut. tempat anak anaknya menyusu, bermain, tidur, hingga cukup umur.
kelas ribut, peluru kertas, paku yang terlepas dari bangku.
tuhan menyamar menjadi buku gambar, menciptakan matahari, gunung, laut, pohon kelapa dan burung burung dalam satu halaman berlepotan. terpujilah tangan tangan kecil yang suka berkhayal, mereka mewarnai tuhan. pelangi pelangi berlarian. tidak menunggu hujan.
sang guru dan kang guru akhirnya berkenalan, berteman, bersama sama mengikuti lomba lari karung pada hari kemerdekaan.
terpujilah tuhan. terpujilah perang. terpujilah para pahlawan. kepala sekolah bertopang dagu di atas setumpuk buku, kepalanya menganguk angguk, terkantuk kantuk, namanya belum disebut.
terpujilah ungu, kata kekasih gelapku*

di dalam pesawat terbang yang kehilangan sayap

kita, ya kita. tidak ada siapa siapa selain dua pasang mata yang bertabrakan pada pandangan pertama. tidak terjatuh. tidak menyalakan lampu. tidak pula saling melempar tanya, di mana kausembunyikan wajahmu*

sapu terbang

paling menyenangkan adalah mengacak rambutmu. mengulur waktu tidur sedalam sumur gas beracun. berlatih mengucapkan ai lov yu dengan nada dan mimik paling unyu*

selamat pagi minggu pagi



Jeruk nipis dalam botol selalu sibuk menghilangkan minyak. Serupa penjarah. Menghapus sejarah. Sepotong spons mencium luka.  Nah nah. Terjun ke dalam air mancur, menyapa kulit bawang dan kerikil yang meratapi beras. Halo, ini tanggal merah, ingatkan kuku kuku tanganku untuk menelusuri buku. Mengubah kalimat hanya dengan asap, di tengah pesta pora, di tepi kolam. Dan masih ada lapangan di sana, untuk berputar. Tidak pakai memar. Tidak di kamar. Pagi sengaja ada untuk mengurus rumah tak beralamat. Mengajari burung burung membuat sarang dari kawat. Dengan apa kau ingin kupahat, suara, gema, atau cucuran keringat. Pernah dengar lidah sapi menjilati api. Mirip manusia saling menukar teka teki*

tik tok

Ceceran saos tomat menjadi laut merah. Mangkok menggumamkan doa. Semoga meja atau saputangan terbelah. Percakapan sudah kelelahan, sendok lebih mulia. Menyuapkan pilihan cara cara mengunyah kerentanan, potongan kabar, dan lagu lagu nostalgia. Dan kita sudah dewasa, sudah dapat menggunakan jaket dengan retsleting di punggung.
Dada pantasnya mengenakan kaca mata kuda. Meringkik mesra kepada jantung, paru paru, roda, dan jemari tanganmu. Mereka semua tak pernah ke luar negara. Bersama mengigau, bersama menggugat, dari dan untuk pesawat terbang. Serbet saja rindu duduk di pangkuanmu. Apalagi aku. Untuk menderu. Keraguan busuk tentang garpu, tiga ujung dari satu pangkal dalam genggaman. Ada yang lebih menguntungkan ketimbang salah cetak. Tidak berdetak. Siapa. Siapa. Jantung dan virus berkaki seribu.
Lebih mudah bicara dengan batu. Berdoalah, supaya tidak tenggelam dalam semangkuk bakso. Padang rumput dan anjing saling melemparkan lonceng. Tembaga. Atau jelaga, yang menjalin rambutnya. Yang mau memeluk lutut. Masih ada gelas sedang malas, terperangkap dalam rumah kaca, sepatu kaca, pohon kaca, bibir kaca. Basah semuanya, juga berbusa*

*

manusia pasti membutuhkan tuhan untuk kewarasan. setiap manusia harus menjaga baik baik kewarasannya agar dapat gila gilaan. apalagi yang bisa dikerjakan manusia untuk menghibur tuhan. demi tuhan, semua manusia boleh edan.
waah, akhirnya bisa kudengar bisikan setan. datang bersama hujan dan kerinduan. deras, keras, sanggup melubangi jalan. kaki kaki ingin melompat, merasakan riang, mengalirkan hangat ke sekujur badan. kerinduan bukan pungguk kepada bulan.
sebongkah bantal resah bertanya kepada sehelai rambut yang patah, kapankah lengannya kesemutan.
biar saja sebuah kepala dikerubuti jutaan semut asalkan lengannya menopang.
sebuah kepala boleh edan untuk menghibur tuhan, setan sekali lagi berbisik, segelegar halilintar*

*

bayi manusia menangis keras ketika baru lahir, karena belum bisa berkata, aku hidup.
manusia dewasa menangisi kematian manusia karena belum dapat berkata, aku hidup.
apakah cukup pesimis, atau terlampau optimis. tanyakan saja pada anak kecil. pasti jawabannya tidak tahu atau tidak betul, atau tidak peduli. dengarkan saja baik baik, mungkin perlu waktu berhari hari hingga bertahun tahun untuk menarik kesimpulan. butuh waktu dan usaha lebih banyak kalau dikerjakan dengan tidak melupakan kenyataan, setiap simpul sengaja dibuat untuk mengikat*

Sabtu, 11 Januari 2014

*

banyak orang menanyakan jamu tolak miskin. seingatku belum pernah ada, kalaupun ada pasti tak akan dijual. cuma untuk konsumsi pribadi pembuatnya saja. tolak angin, ada di mana mana, seperti kelalaian manusia. yang bertanya jamu tolak miskin adalah orang orang miskin, sama dengan jamu tolak angin yang dicari orang orang masuk angin. orang orang pasti sangat mengerti kenapa bertanya tentang ramusan anti miskin. tapi angin, dia terbengong bengong, mendengar pertanyaan orang orang miskin. orang kaya takut miskin adalah wajar. orang miskin takut miskin terasa sulit dipahami nalar. karena penasaran angin gemar masuk ke dalam orang, paling betah berada di dalam orang yang suka mengarang, seakan akan menemukan ramuan ajaib, jamu tolak kenyataan. bukan macam jamu tolak angin, ramuan ini belum terdaftar pada departemen kesehatan, belum bersertifikat halal, maka jamu tolak kenyataan sebaiknya tidak dikonsumsi sembarangan. kemungkinan malah bikin angin masuk orang. jamu tolak orang, juga belum pernah dengar. angin makin menciut, meringkuk di dalam orang, enggan keluar. salah angin sendiri, masuk ke orang yang suka mengarang*

*

kenapa tak ada perusahaan yang mendesain dan memproduksi sebuah bola dunia. bukan untuk ditaruh sebagai pajangan atau diamati dalam pelajaran di kelas sains dan geografi. sebuah globe untuk olah raga dan bermain, untuk diperebutkan para pemain, digiring, ditendang ke arah teman seregu atau ke arah gawang. atau digerakkan dengan tangan untuk dilontarkan ke seberang lapangan. asyik sekali bermain, sepak bola, futsal, voli, basket, menggunakan bola bergambar dunia. mungkin istilahnya sensasional. penontonnya juga pasti makin bersemangat melihat. bola dunia yang dipermainkan demi kemenangan. kalaupun tim jagoannya gagal meraih kemenangan, paling tidak masih bisa mengingat bagaimana rasanya menguasai bola dunia. siapa tahu, jangan jangan itulah sebabnya bumi dibuat bundar, supaya miniaturnya bisa menggelinding, mudah berpindah, mudah ditangkap dan dilontarkan, bisa memantul cepat, lincah. pokoknya semua syarat untuk menyenangkan permainan. seru sekali. kalau saja bolanya adalah miniatur dunia, pasti setiap atlit hebat tidak cuma di bidang olah raga. semua pemain akan merasa sanggup menaklukkan dunia. atau dugaanku salah, menendang bola dunia hanyalah angan angan kekanakan calon psikopat*

*

lihatlah, kau dan aku berada dalam satu ruang. bergantian memerankan seorang nabi dan seorang murtad. waktu menyerah menghadapi kita. coretan coretan di dinding bergetar tertawa, membaca khayalan. empat utusan tertidur, entah kelelahan, entah kehabisan kesabaran, menanti kita sepakat. manis sekali, keempatnya tergeletak berhimpitan. kalau dilihat sekilas mirip sebuah lambang pada rambu lalu lintas, atau sepotong daging zebra yang kulitnya masih melekat. hitam putih hitam putih. sesekali mereka mengigau, mengerang, seperti sedang bermimpi buruk tentang kemarahan masing masing tuannya karena kelalaian mereka tidak mencatat. ya, penjaga pintu neraka dan surga kadang kadang harus menerima dengan lapang dada. masih ada penghuni dunia yang tidak menginginkan yang lain, selain sebuah ruang untuk menertawakan khayalan, melipat angsa berbulu belang, membuat setiap malam kehilangan ingatan. coretan coretan di dinding tak bisa diam*

*

suatu kemajuan dahsyat terjadi pada sekelompok orang di negeri ini. mengkhawatirkan anak anak mereka membaca literatur yang salah. salah di sini dipersempit maknanya menjadi tidak sesuai fakta. luar biasa, bukan lagi khawatir tentang kelaparan, kemiskinan, kegagalan meraih cita cita, dan lain lain yang sudah biasa hingga menjadi kebiasaan untuk dikhawatirkan.
luar biasanya, sebenarnya adalah ketegaan sekelompok orang untuk meragukan kualitas keturunannya sendiri. sampai hati mengira anak anak mereka kemungkinan lebih tidak mampu menemukan dan melihat kebenaran dari sebuah literatur yang salah.
kekhawatiran karena kasih sayang. keyakinan karena kasih sayang. hanya saja, kasih sayang tidak dapat menunjukkan keduanya dalam satu tempat dan keadaan. dan semua selalu sepakat, segalanya terjadi karena pilihan.
semua atau sekelompok orang boleh dan benar, mengatai kesalahan sangat fatal dan tak termaafkan. mengutuk dan menyerapahi seorang ibu yang sangat yakin anak anaknya tidak akan terjerumus dalam kesalahan apapun tanpa anak anaknya sendiri memilih untuk terjerumus. semua anak anak akan tumbuh besar, dewasa, jiwa dan raga. pasti mampu memilah fakta, memilih kebenaran dan kesalahannya masing masing. seandainya pilihan mereka salah menurut kebenaran mereka, tak akan mengubah kenyataan bahwa mereka adalah anak anaknya.
siapa sih penanam buah kuldi. tidak bisakah siapa saja menebang satu pohon, satu pohon di tengah taman yang konon menjadikan segalanya terpisah, kebenaran dan kesalahan, kebaikan dan kejahatan. gara gara memakan buahnya seorang perempuan harus susah payah melahirkan anak anaknya dan seorang lelaki wajib memikul beban dan tanggung jawab menjadi ayah. kisah paling absurd. pasti bacaan ngawur. tidakkah lebih layak seorang ibu mengkhawatirkan anak anaknya membaca kitab suci ketimbang literatur manapun.
sebuah buku yang menghebohkan sekelompok orang. sekelompok orang yang menyumpahi beberapa penyusun buku yang menghebohkan mengatai dengan lantang sebuah buku tersebut tidak bermutu dan busuk. sekaligus khawatir sebuah buku tidak bermutu dan busuk akan sanggup mengacaukan sejarah dan menyesatkan pendapat anak anaknya.
kasihan, kekhawatiran sekelompok orang menjadikan seorang ibu tidak dapat menahan dirinya untuk terhanyut. tergoda untuk memamerkan sampah kepada yang bukan anak anaknya, yang tidak terbiasa dengan riang menangkapi lalat untuk mengagumi bunyi getar sayapnya. pekerjaan jorok dan tidak bermanfaat seringkali bikin senang, mengusir banyak kekhawatiran. dalam kitab suci yang ngawur ada tertulis, jangan khawatir tentang apapun, tak ada yang akan berkurang atau bertambah karena kekhawatiran seorang mahluk.
membaca sebuah kitab suci yang ngawur, akibat terburuknya menjadikan seorang ibu puas setelah memamerkan sampah. jelas busuk, kenapa harus khawatir. masa sudah busuk, masih khawatir terlihat busuk. mending ke laut aja*


Jumat, 10 Januari 2014

*

merpati tidak pernah ingkar janji.
merpati tidak pernah berjanji.
hanya satu kata terselip pada kalimat pertama, cukup satu kata. ingkar. untuk mengubah prasangka kebanyakan manusia. naluri menjadi niat suci. sayang, cuma merpati yang sungguh mengerti caranya menjadi merpati. selalu menepati janji sebelum berjanji. atau manusianya tak pernah mendengar sepasang merpati bertukar janji yang kemudian tak pernah diingkari. bisa jadi, manusianya belum menemukan penerjemah bahasa burung. setidaknya dengan begitu banyaknya manusia berkata, merpati tak pernah ingkar janji, akan menunjukkan tidak sia sia manusia berakal budi. sanggup menemukan atau menciptakan kalimat indah, berprasangka mulia. hanya karena ketidaktahuan, mungkin kesalahpahaman akibat perbedaan bahasa dan tak adanya penerjemah*

puzzle

enaknya naek motor. kalau naek bis pasti macet.

pasti lancar. jalannya sama mawar.

haa.

mawar itu pembuka jalan.

haa...(sampai lupa bilang gombal)
maksudnya. 

kenapa mawar ditabur di sepanjang jalan ke altar waktu pernikahan, juga pada upacara pemakaman, di kuburan. mawar itu pembuka jalan.

haah. ha ha..

ga percaya.

percaya. jalan apa.

jalan bahagia, jalan ke surga, jalan keabadian..

waahh...kalo yang lain. jalan kan macam macam.

terserah. semua jalan.

hmm, kalo jalan kehancuran.

bukan aku loh yang bilang

dasar*

Kamis, 09 Januari 2014

*

apakah di halaman rumahnya ada lidah buaya. apakah ia punya kelereng cacar hijau. apakah ia suka dinosaurus. apakah ia memelihara kucing, atau anjing.
apakah apakah yang tidak berharga, apakah hanya itu dapat ditanyakan anak anak. tentu saja aku tidak tahu. tanya saja temanmu. atau habiskan seluruh hidupmu untuk menemukan sendiri jawabannya. semoga susah kaudapat. semoga sepanjang hidupmu hanya itu itu saja yang ingin kautanyakan tentang temanmu. kalau benar begitu, aku mau jadi temanmu, salah satu teman paling penyayang yang gemar mengarang jawaban. akan kubilang, ada lidah buaya dan kumis kucing juga. aku punya kelereng naga putih dan kabut ungu. paling suka maiasaura, ia makan daun dan sayang pada anak anaknya. dua duanya, darling dan bonie, mereka suka berlomba lari.
sekarang gantian aku yang tanya, apakah kau suka brokoli. pilih mana roti isi coklat, keju atau stroberi.
apakah, apakah yang tidak berharga. apakah yang tidak berharga. anak anak dan temannya tidak bertanya, apakah yang tidak berharga. tidak ada*.

*

semua orang memanggilnya jiwa, seolah olah memang namanya, seolah olah mengenalnya, seolah olah ingin bicara padanya. belum cukup. ia masih harus menerima semua keadaan yang dikaitkan setiap orang padanya. terbelah, sesat, sakit. ia tidak mengerti. ia juga tidak ingin dimengerti. selalu sendiri, tak teraih. bukannya ia sengaja sembunyi, menghindari atau melakukan apapun yang membuatnya terpisah dari semua pemberi nama yang memanggilnya. apakah ia salah arah. kadang kadang ia mendekati sebuah suara yang ditujukan padanya lalu kecewa. karena tak ada seorangpun yang sungguh sungguh ingin bertemu. dan ketika setiap orang yang pernah menyebut nama pemberian mereka sendiri untuknya akhirnya tak lagi dapat bersuara, ia malah makin kebingungan. tidak terbelah, tidak tersesat, tidak kesakitan, hanya kebingungan. ia mendapatkan nama baru, hantu. apa itu hantu. setiap orang yang menyebutkan namanya merasa takut, paling tidak merasa sedang bicara tentang sesuatu yang tidak wajar. siapakah sebetulnya dirinya, untuk apa ia ada, menjadi bagian kehidupan yang katanya tidak bisa hilang dalam kematian. ia mendengar suara, kau belahan jiwaku, aku tak dapat hidup tanpamu, dikatakan dengan sungguh sungguh. ia merasa selalu utuh. tak dapat hidup tanpa siapakah yang dimaksud oleh pemilik suara. ia tak membutuhkan apa atau siapapun. mungkin hidup, mungkin tidak hidup. tak ada celah pada semesta. ia mestinya tidak bertanya atau gelisah, jika tak ada yang memberinya nama*

*

kalimat kalimat bertabrakan, tersesat di deru nafas dan detak jantung, terpeleset, terjatuh, terluka, berserakan. kalimat kalimat tak berdaya, tumpul dan terpuruk. semua kalimat cacat, sekarat. tak ada ralat. tak ada perang. tak butuh pahlawan. kaulumat, tamat riwayat semua kalimat. sampai ketemu di akhirat, tak sempat kembang gula berucap sebelum lumer. lidah api menari. membakar jasad kalimat.
di seberang jalan sepasang mata tercekat. benarkah yudas seorang pengkhianat, tertelan bulat bulat dalam rongga mulut sepasang malaikat*  

Rabu, 08 Januari 2014

*

seseorang yang paling sering kehilangan ingatan mestinya tidak lupa berdoa setiap malam. memohon kepada tuhan, semoga ingatan tidak melupakan setiap orang yang hilang*

*

pura pura kucintai kopi, demi puisi.
pura pura kucintai sigaret, demi ilusi.
pura pura kucintai malam, demi mimpi.
pura pura kucintai sunyi, demi mendengarmu terus bernyanyi.
maukah kau pura pura mencintai sebuah lagu, hanya sebuah lagu, demi aku*

*

sudah saatnya kebahagiaan belajar, menerima kita apa adanya. tidak cemberut setiap kali membaca gerak bibirku, cuma kau yang dapat membuatku tertawa*

*

selipkan sembarang bunga di rambutku. diam diam, seperti aku bergelayut di lenganmu. dipandangi mendung, dinikmati jalan. mereka butuh keindahan untuk tetap terhampar. matahari lelah, ingin terbenam setelah diam diam menitipkan malam pada sekulum senyum*

*

bersumpahlah, kau tak tahu aku mencintaimu. kumohon, bersumpahlah, kau tak tahu cintaku, tak mau tahu tuhan cemburu.
sumpah, aku tahu tuhan maha pencemburu, sangat mencintaimu.

tuhan, aku tidak berani bersumpah. kudengar dua suara saling merayu. manusiakah. setankah. malaikatkah. aku bertanya jika tuhan menjawab. semoga mereka kauberi jalan, aku berdoa ketika tuhan diam. aku terharu, tuhan pura pura tak tahu*

*

kebodohan paling pintar, tak pernah belajar. mengejar kerling mata dan gerai rambut. membuat sudut tumpul tempat dewa berkumpul, bergumul, saling merangkul.
kepandaian paling payah. sampai perlu bertanya, bagaimana gajah menggaruk telinganya. seperti anjingkah. seperti ular atau ikan, tak ada tangan, tak ada gatal.
kebaikan paling edan. selalu ingin berpelukan. meremuk tulang. lidah terbang. tak bertulang, terbebas dari rahang. terbang lalu hinggap di bangkai kakap. menjilat sedap.
kejahatan paling tahan. tak gentar cobaan segala pakaian. kekecilan bisa melar, kebesaran tak kelihatan. rela keluyuran sepanjang malam. menemani kesepian tuhan.
sekali waktu semua rindu berteduh. dalam hujan. genangan air menutup lubang, meratakan jalan. setiap janin mahir berenang*

Selasa, 07 Januari 2014

*

seduhan pertama, dua sendok gula.
seduhan kedua, satu sendok gula.
seduhan ketiga belum pernah ada. kureguk kepuasan mengejek kopi, rasakan pahitmu sendiri*

*

semua puisi pasti abadi. pada rak buku penulisnya sendiri*

*

jarak menumbuhkan kerinduan. pelukan menghapus keraguan.
kau satu satunya yang memberikan keduanya pada waktu yang sama. ruang tak bersekat. padamu aku tersesat. menanti. menanti seabad dalam sekedip mata. menulis beribu ribu sampah dan bejuta juta lagi sampah. memerihkan mata. cemburu dan candu warna madu, lemparkan dadu. dunia datar berdebar. mendengar lapar terbakar. matang. terhidang hangat dalam sekedip mata selama berabad abad.
bumi berputar. musim berguguran. awan bintang berjatuhan. bumi berputar. dunia datar bersepuh emas. patung patung telanjang. kertas kertas berkarat. bumi berputar. angin diam. air menggenang. daun telinga dan kelopak mata kenyang. akar menjalar. bumi berputar.
bumi berputar, untuk yang pudar, yang bersandar. bumi berputar.
lenganmu melingkar.
bumi berputar*

Senin, 06 Januari 2014

*

terlalu banyak kecemasan.
tak terkatakan.
tertelan, seolah hilang.
serupa setitik air di lautan*

*

bagaimana caranya, bicara denganmu.
kau sungguh sungguh ingin bicara denganku.
sangat. aku nyaris gila. serba salah.
melihat kesalahan, salahkah.
salah, bangga pula.
siapa.
entah. ya akulah, siapa lagi.
ke ada an butuh pengamat.
aku butuh bicara, denganmu.
karena.
kau maha tahu.
aku bisa tidak tahu.
kau selalu tahu.
kau tidak tahu.
aku tidak tahu.
kau tidak tahu apa yang aku tidak tahu.
apa.
keinginanmu.
aku ingin bicara denganmu.
kau sedang bicara denganku.
aaahhhh kau tidak mengerti atau pura pura tidak mengerti.
aku mengerti, apa kau mengerti.
tidak. beritahu aku, apa yang kau mengerti.
segala yang tidak kau mengerti.
aku tidak mau munafik.
kalau hipokrit.
rasanya sakit.
bicaralah denganku.
dari tadi kubilang sangat ingin.
kudengar suaramu.
aku sangat ingin bicara denganmu.
kau sedang bicara denganku. kudengar suaramu.
ya sudah. terserah kau, aku lelah.
tidur saja.
tidak bisa.
berdoa.
bicara saja susah, apalagi berdoa.
gitu ya.
ya. payah.
sudah biasa.
jangan ngejek.
hehehe.
jangan ketawa.
hihihi.
*jadi ingin nangis, kenapa kau bisa sayang padaku, bicara denganmu saja aku tak mampu*

*

lupa adalah anugrah terhebat.
itu pengetahuan umum.
diketahui semua orang.
seperti bukan pengetahuan.
patah hati pertama paling menyakitkan.
luka paling dalam, pernahkah kau.
yang mencintai pasti pernah terluka, patah hati.
pada siapa.
masih kucari.
sama dengan tidak mencintai.
cinta memberi anugrah paling hebat.
masih ingat.
muka kecil. muka kecil yang tidak mengerti ciuman seribu kali sehari*

*

bacalah. katanya sebelum menuliskan apa apa.
bacalah yang tiada, yang belum tertulis untuk dibaca.
yang terucap dan tertulis tidak pernah mengatakan segala yang tidak terkata.
rasa, ra ha s i a, wa hai rasa, betapa*

Minggu, 05 Januari 2014

*

pada akhirnya, aku akan mengenalnya. setelah sepanjang hidup bertanya, menerka, mengira ngira serupa apa rasanya. ia lebih santun dan ramah, lebih manis dan pekat, dari semua yang sebelumnya pernah kukenal, cukup dekat, sangat akrab. saat ia masih samar, belum terang. kukira ia gelap. kuterka ia sebelum segalanya padam. kutanya benarkah ia yang datang.
ia mendekap erat, membisikkan nada nada asing yang sangat ingin kudengar. nada nada yang menerbangkan segenap keraguanku menyusup rapat di celah lengannya. selamat tinggal, hanyalah kenangan, tak sempat terucap. secepat kilat kuhembuskan udara yang tersisa, bersama segala yang pernah dan telah tiada.
sia sia setiap ucapan selamat datang yang kurencanakan.untuk menyambutnya dengan hangat. ia sangat bersahaja. menerima apa adanya.
pada akhirnya, aku merasa hidup. sesaat kemudian, bersamanya, segenap jiwaku menari tanpa henti. abadi*

*

tentu saja kutawarkan seluruh dunia kepadamu. kau pasti paham, orang orang selalu dengan antusias menawarkan segala yang tidak dimilikinya. sementara miliknya, sekalipun tak berarti tak bernilai sedikitpun di mata dunia, akan disimpannya sendiri rapat rapat.
macam setan dengan nerakanya, tuhan dengan surganya, manusia dengan mimpi mimpinya.
neraka menyala membekukan surga dalam sebingkai lukisan matahari terbenam. malam tentu mendengar ucapan dan ciuman selamat tidur berhamburan menyerbu udara.
bulan pucat tak bercacat*.

*

aku tak pernah sungguh sungguh tahu cara mencintaimu. tak akan kuluangkan waktu untuk mencari tahu, biar kuhabiskan saja seluruh waktuku mencintaimu. ketidaktahuan punya semua cara semena mena, kadang kadang bikin tertawa, puas dan gembira. tak jarang mengucurkan air mata, kecewa, berduka. apakah itu masalah.
tidak masalah untuk yang tidak menjadikannya masalah.
ada hari ibu, ada hari anak, kita punya setiap hari untuk terluka dan kembali berlari. selalu ada awan terbang di atas jemuran. selalu ada angin mengeringkan cucian. bahkan pada hari hari saat matahari enggan menyinari dunia. matamu punya cara menjadi cahaya, sungguh sungguh tak terduga*

*

akhirnya dia menyukai opera, meski hanya mendengarkan sebagian dari lagu lagunya. serupa orang orang merindukan surga, meski hanya mengenal namanya. percaya bahwa yang tidak atau belum dilihat, didengar, ditemukan secara utuh, pasti seindah, seajaib sebagian yang telah diketahuinya*.

*

tak ada manusia sempurna. yang sempurna bukan manusia. yang sempurna menciptakan amat banyak yang tidak sempurna. bagaimana bisa. mudah saja karena sempurna. yang sempurna seperti tidak ingin menyempurnakan ketidaksempurnaan. tak ada satuipun ketidaksempurnaan yang tidak sempurna. seperti bermain kata*

*

kekasih sejati rela hidup ketika kekasihnya mati. hanya untuk memberikan ciuman terakhir. paling hangat, tepat pada kelopak mata yang tak akan pernah terbuka. satu bibir, dua mata terpejam. berpindah, kiri kanan, kanan kiri. tak berhenti hingga langit menangis*

*

membunuh. mengatakan keajaiban kepada keajaiban. membunuh ketakjuban.
orang buta menonton drama, sendirian. buta sejak lahir. drama berkelas. hanya mendengar dialog. tanpa wajah. tanpa peristiwa. tanpa tempat dan waktu. berapa banyak yang dapat diceritakan dalam percakapan.
mungkinkah si buta dapat menyusun jalan cerita yang sama seperti pada naskah drama.
jika dua atau tiga atau empat, atau berapa saja orang buta. akankah mereka semua sepakat pada akhir ceritanya.
yang tidak buta, dapatkah menduga dengan tepat jawaban untuk seluruh pertanyaan tentang orang buta menonton drama.
mata. mata. mata. berjuta juta pasang. mata seluruh dunia. melihat kebutaan bukan alasan untuk menggambar telinga, lengkap dengan labirin dan lorong lorongnya. berlendir dan licin. tampat dengung dan gema bersarang, mengerami telur serangga yang telah punah*

Sabtu, 04 Januari 2014

*

mandi adalah misteri yang mesti dikerjakan dua kali setiap hari. membersihkan diri. air dan sabun. handuk dan gayung. basah dan harum. serupa kutukan. hanya orang tak waras sanggup melanjutkan hidup tanpa merindukan ritual. orang orang normal tak dapat tenang sebelum membunuh kuman. membunuh yang sangat kecil hingga tidak kelihatan, katanya untuk kebersihan demi kesehatan. semacam slogan, dibuat untuk menunjukkan kebenaran.
dan pakaian adalah penutup keindahan yang mesti dikenakan sepanjang hari setelah mengerjakan kesalahan. hanya orang gila berani telanjang, tak tertarik mendekati misteri.
adalah apa yang tergila gila pada ketelanjangan, menyayangi kuman, dan bukan tuhan*

*

ini yang ke 9.999.999 kali aku jatuh hati. sengaja kupilih angka angka cantik. aku ingat cara cerdik mereka menuliskan harga, agar memikat, menjerat, menumbuhkan hasrat.
untukmu, hatiku jatuh hingga 9.999.999 kali. tidak lebih. tidak akan kutambahkan sekali lagi. agar tak jadi genap. kau usil, menyukai bilangan ganjil.
satu kali saja cukup. kalau kau mau membereskan pecahan hatiku yang telah terjatuh 9.999.999 kali untukmu*

*

aku tak akan menangkapmu supaya kau tak berhenti mencuri hatiku*

*

kenapa harus di ruang rindu
itu cuma lagu
ini ruang. lapang dan terang
kau datang, rindu terbang
keluar. mencari gelap dan senyap.
benar, seperti salah.
saling mendekap
itu khilaf, ini maaf
buram dan pekat

satu lagi catatan takkeruan*

Jumat, 03 Januari 2014

*

aku mau mengamuk seperti kamu. tapi, nanti selesai menggaruk.
mengamuk sambil menggaruk serupa kunyuk.
gatal gatal tak mau tunduk. tapi aku mau sekarang. mengamuk, sampai kamu remuk.
ya. kamu, cuma seekor nyamuk, bikin suntuk. cuma seekor nyamuk, sekecil bintik di ruam kulit. menjerumuskan aku dalam dilema busuk. antara mengamuk atau menggaruk. aku ingin mengamuk seperti kamu, menggigitku sampai remuk, tapi harus menggaruk. dan aku tak sudi menjadi kunyuk*. .

*

lihat mataku. kenapa mata letaknya di depan.
kenapa
karena untuk memandang masa depan. bukan masa lalu. apa mama tersentuh mendengarku.
maksudnya tersentuh.
ya terharu. bisa mendapat pandangan dan semangat baru.
gak tuh.
yaahhh.
memang kenapa mesti tersentuh.
ternyata memang perlu mik jin.
apa tuh.
mik. buat nobita. dikasih sama doraemon. kalau pakai mik itu baru semua yang dengar bisa tersentuh.
ohhh* .


*

apa sih cinta. aku cuma kenal dan senang bersamamu. kehilangan kalau kau tak ada. mungkin rindu. jangan jangan nafsu. karena kau yang bisa membuat segalanya terasa nikmat. memikirkan tentang cinta buang buang waktu saja. aku tidak boleh terlambat menghadiri semua pesta. kau pengantar setia.
bukankah masalah dunia sudah cukup pelik tanpa mesti ditambahi satu keharusan memikirkan sesuatu yang absurd.
tidak ada seorangpun, seorangpun yang berguna untuk masyarakan pantas bersikap melankolis.
manusia abad ini harusnya lebih canggih dan tahan banting. atau ia akan terjengkang, terkapar, hilang kesadaran. segala hal bisa direstat jika tidak berjalan lancar.
kisah kisah manis selalu berujung tragis. menyelam sambil minum air, adalah kebodohan tak termaafkan. resiko paling ringannya kembung, paling beratnya terkubur.
semua orang butuh selingan untuk menjaga kesehatan, juga kewarasan. liburan bersama selingkuhan ringan. bercuap cuap diselingi berciuman.
ada yang lebih payah dari kebodohan tak termaafkan, ketahuan sedang mengerjakan kebodohan tak termaafkan tanpa sempat mengelak, sengaja tidak mengelak. merelakan seluruh dunia tegelak gelak menonton yang lebih payah, kalau memang ada.
aku mengerti kenapa, aku menerima apa adanya, aku baik hati, aku bijaksana. aku ingin muntah, tapi segan mengotori lantai. lantai. bukan pasir atau lumpur yang gembur. lantai, semakin berkualitas, semakin licin, bersih, utuh, halus, berkilau, tak ada celah retakan untuk menelan muntahan. muntah di atas lantai megah termasuk pekerjaan orang sangat payah.
ya sudah. lebih baik kusiangi tanamanku. menjadi manusia luhur, menumbuhkan, merawat tumbuhan tidak susah. mereka, bangsa tanaman tak pernah usil, tidak bertingkah, tidak bersuara. dipotong, ditebas, dicincang juga pasrah.
sebentar saja, atau terlambat.
sebentar saja atau tak sempat.
lagu lagu brengsek jika tidak didengar cermat tidak terlalu brengsek juga lagunya.
manusia juga sama. tidak brengsek kalau tidak sedang melek*
.

*

semakin cepat jantung berdetak, semakin pendek usia. alangkah senangnya. menemukan alasan sekaligus cara membenci dunia. dapat kukerjakan setiap saat tanpa lelah, jatuh cinta. dengan kau yang menyebalkan, menjengkelkan, sok hebat, sok pintar, selalu tak mau kalah*.

Kamis, 02 Januari 2014

*

sudah terlalu kerap aku bicara, menyerahkan isi kepalaku kepada kata kata. atau isi dada, isi hati. apakah yang berada di dalam kepala, di dalam dada, di dalam hati. hanya sekumpulan sesuatu, satuan terkecil, yang dinamai sel dalam pelajaran sains. mengatakan ini membuatku merasa tolol, sudah berulang kali, dan masih terjadi. aku ingin berhenti. keluar dari rasa tidak nyaman yang juga ilusi. tidak ada apa apa dalam kepala, dada atau hati, atau di bagian manapun, otot, daging, jaringan, lemak, urat, darah. nama nama tidak indah. cara buruk menggunakan waktu. berhenti memasukkan sesuatu ke dalam tubuh lebih mudah ketimbang menghentikan hasrat untuk mengeluarkan yang ada di dalam, malah sebenanya tak ada. aku butuh membuang, membuang, mengosongkan, yang tiada. berharap kau akan melihat penuh pemahaman kepada tiada yang kulontarkan. jika tiada itu kelihatan, kelihatanlah aku perusak lingkungan terparah. lebih racun dari semua limbah. pemikiran manusia. padanya seluruh dunia tercipta. pemikiran manusia. berpikir begini, maka begini. berpikir begitu hingga begitu. kaupikir manusia namanya yang berpikir sempurna. siapa yang berpikir manusia adalah manusia adalah mansuia. siapa yang berpikir bukan mansuia adalah bukan manusia. macam tuhan, pikiran mengendalikan kehidupan. siapa yang berpikir demikian. aku. benar kan. gara gara pikiranku. terpisahlah semua kesatuan.
hati hati nanti adikmu jatuh. anak itu jatuh.
kenapa kata kata orang tua sering terbukti benar, tanya anak..
karena orang tua bisa dimasuki tuhan, kata anak.
kata kata membingungkan. mestinya berpikir sebelum bicara. mestinya jangan bicara setelah berpikir.
sebilah pisau tidak berpikir ketika mengiris sebutir bawang. alangkah sempurna kerjanya. begitulah yang kupikirkan. kerenanya menjadi tidak benar. kalau tidak kupikirkan tentu benar jadinya. karena aku berpikir maka salah. tidak salah kalau tidak berpikir pikiranku salah hingga menghasilkan kalimat tidak benar. nyatanya, sebilah pisau benar benar mengiris sebutir bawang tanpa berpikir, akulah yang berpikir, alangkah sempurnanya jika tidak kukatakan apa yang kupikirkan. hanya saja kupikir, layak mengerjakan segala kesalahan demi mendapatkan kebenaran. jadi rumit tidak benar terbaca. apa yang hebat. apa yang benar. apa yang brengsek. apa yang salah. semuanya berasal dari pikiran. buah pengetahuan. buah pengetahuan. yang pertama dan satu satunya yang terlarang untuk disentuh, apalagi dimakan, secara harfiah tindakan makan adalah menelan, memasukkan ke dalam tubuh, manusia pertama. karena manusia pertma berpikir macam macam, larangan dilanggar. ada ceritanya, sangat basi untuk diulang kembali. dan sudah pasti tidak benar, karena inilah yang kupikirkan. ada salah tentu ada benar, tidak benar juga karena kupikir demikian. lantas untuk apa. tidak tahu. kalau ingin tahu kebenaran, mudah, sangat mudah, hingga tak mungkin dikerjakan. segala yang tidak terpikir, tidak terkata, tidak terbatas. puas. sama sekali tidak. kupikir akan lebih senang kalau menghujat. lagi lagi pasti tidak benar. sudah kubuktikan. jalan keluarnya hanya kematian, kupikir pasti salah. yang benar, yang tidak kupikirkan, yang tidak kukatakan. hehehe. macam orang gila. amin*