Beberapa
orang mengumpulkan bekal hidupnya dengan cara mengais sampah. Aku melihat. Mereka seperti
menulis yang tak sanggup kutuliskan dengan kata kata. Mereka membuatku bertanya, apakah aku sungguh
sungguh membutuhkan kesedihan? Jika ya, untuk apa, selain untuk menjadikan
diriku manusia?
Seseorang
yang menjadikan dirinya semacam pesulap. Memakai sebuah topi yang sesaat nanti
dari dalamnya akan kukeluarkan seekor kelinci. Di atas pentas, seekor kelinci kumunculkan
dari dalam sebuah topi, putih dan manis. Seekor kelinci yang membuat
penonton mendesah, kagum, menggumam,
senang, bertepuk tangan, puas. Berapa orang pesulap hidup di bumi, berapa
pesulap mengenakan topi, berapa ekor kelinci seolah olah terlahir dari topi.
Beberapa orang mengumpulkan bekal hidupnya dengan cara membodohi orang lain.
Beberapa orang mengumpulkan bekal hidupnya dengan cara membela dirinya, dengan
gigih dan penuh percaya diri, berkata seorang pesulap tidak membodohi siapapun,
semua pesulap menghibur setiap orang, setidaknya dengan seekor kelinci putih
yang datang dari kedalaman sebuah topi hitam.
Aku
membutuhkan kesedihan, demi meraih kesempatan untuk mengubah setiap kesedihan
menjadi kesenangan, atau kebahagiaan, atau kebanggaan.
Beberapa
orang mengumpulkan bekal hidupnya dengan cara membeli dan menjual, barang dan
jasa. Apapun bentuk dan rasanya, berapapun harganya. Setiap orang mengumpulkan
bekal hidup di dunia.
Aku ingin
berkata, hidup teramat singkat. Setiap mahluk telah dibekali cukup untuk seumur
hidup, bekal yang diberikan bersamaan dengan denyut jantung. Aku berharap kau
marah karena aku sungguh ingin mengatakannya kepada setiap orang. Aku berharap
kau akan mencibir, kemudian berpaling dan selanjutnya menyebutku hipokrit yang
munafik. Bahkan sempat terpikir, aku akan lebih puas dan lega seandainya kau
menampar atau meludahi wajahku, setelah meneriakkan umpatan paling biadab tepat
di depan telingaku. Apakah aku sakit jiwa dan sesat pikir? Tidak sama sekali.
Aku hanya sedang menyayangi diriku sendiri, mungkin juga sekaligus menyayangi
segenap mahluk penghuni bumi. Aku membutuhkan kesedihan, bahan utama yang harus
ada untuk kuciptakan kesenangan, atau kebahagiaan, atau kebanggaan.
Seandainya benar,
harus berpikir agar sungguh sungguh ada. Aku ingin memikirkan cara agar sungguh
sungguh tiada. Tak pernah ada*
(NB : Tulisan
ini ada karena sms dari no +62853439…. yang saya terima pada tanggal
18April2016,02.55pm dan 19April2016,10.44am. “sy REZKY dari MALAYSIA Brencana
investasikan uang sy Sbagai bekal hidup di indo,sy butuh org yg bs sy percayakan
uang sy RM 5jt,bila Bsedia, sms di 0853439….”)