Jumat, 21 Maret 2014

bercermin

aku masih ingat saat pertama melihatnya kebingungan. sepasang mata kehilangan pertanyaan. aku merasa tak berdaya, menemukan sebuah wajah yang tak membutuhkan jawaban. semua milikku tak berguna, tak dapat menolongnya. letih dan sia sia. kebingungannya menyiksa, menawan sesuatu, bagian dari diriku dalam sebingkai kaca. kucoba bicara dengannya, dengan sungguh sungguh. tidakkah kau tahu. sepasang mata berkaca kaca, seraut wajah tak percaya. tangannya terulur, telunjuknya menyentuh permukaan datar berembun yang mempertemukan atau memisahkannya dengan setiap mata yang menatapnya. dengan jarinya, dirangkainya kata, mestinya aku yang bertanya. tak apa, kucoba menghiburnya. kuulurkan tangan, ia menyambut. sepasang telapak tangan saling melekat pada sebingkai kaca, mati rasa*