Pohon pohon
dan rerumputan berseri, cahaya matahari berjatuhan, deras, menyemprotkan warna
warni ke seluruh penjuru bumi. Hanya cahaya matahari sanggup mengubah daun daun
hitam menjadi hijau cemerlang dalam sekejap. Setiap lembar daun, di hutan
belantara dan di halaman rumah, di ladang dan padang, di puncak dan jurang,
dalam sekejap berganti warna saat diguyur pagi.
Dituliskan saat malam hari, untuk segelas kopi hitam yang sedang kedinginan, beberapa batang sigaret yang menyimpan kerinduan, dan seraut wajah yang ingin mengenal sorot matanya sendiri. Dan ruang yang rela menjadi jurang untuk setiap orang yang ingin belajar terbang namun gentar pada ketinggian. Demikian kecemasan, menghibur waktu,”Kau tidak sendirian.” Dan setiap hati yang takut patah,”Selalu dan selamanya.”
Teramat banyak
kata sia sia, selama manusia membaca dan menulis yang seperti cinta*