Rabu, 19 Maret 2014

*

orang orangan sawah canggung berdiri, lengannya melambai digerakkan angin. mengundang burung burung untuk singgah, mencicipi butir butir padi yang lebih dulu tumbuh membesar dan memadat. beras tak mengenal penanamnya, menyambut setiap penikmat mewujudkan harapan. menjadi dewasa, matang, sanggup mengenyangkan. tak ada kematian tidak dilahirkan kehidupan. tak ada kerugian tidak membawa keseimbangan. tapi siapa mendengar celoteh segumpal awan, angin terburu buru menyeretnya pergi. sebelum penanam padi tiba, mendapati sawahnya dipenuhi burung burung pencuri. orang orangan sawah berdiri tegak, angin telah meninggalkannya sendiri, lengannya diam, lunglai. penanam padi menatapnya putus asa, lalu menghalau sendiri sekawanan burung. pencuri pencuri bersayap berhamburan, meninggalkan sawah tanpa suara, paruhnya masih mengunyah, atau menyimpan butir butir padi untuk dibawa pulang. penghuni sarangnya akan senang, pencuri pencuri kecil bersayap yang belum dapat terbang. kelak tumbuh dewasa, mengepakkan sendiri sayapnya, menjumpai orang orangan sawah yang tak sama wajahnya seramah kicauan induknya*