Sabtu, 17 November 2012

zig zag

Alangkah bahagianya kalau kebahagiaan tidak terus menerus mencari kita, menemukan kita dengan wajahnya yang menyilaukan, mencoba mati matian menimbulkan belas kasihan.
Kau selalu benar, kebahagiaan sangat membutuhkan orang orang yang berlari menjauhi. Kebahagiaan suka lari pagi hingga petang hari, mengejar yang tidak peduli.
Kalau begitu benar, dalam tubuh yang bahagia terdapat jiwa yang behagia.
Bahagianya benar, peribahasanya salah tapi bahagia.
Berapa usia ibu.
Sembilan belas tahun.
Sebaiknya sedia payung sebelum hujan.
Senangnya main hujan hujanan.
Ahli waris mengayunkan tongkat wasiat, menuliskan kematian pada selembar kertas. Menumbuhkan rumah dari tanaman rambat.
Kutu kutu di rambutmu merayakan ulang tahun sebatang sisir gading yang telah merdeka, terbebas dari rahang gajah.
Harum benar rasanya tawamu.
Untukku.
Sembilan belas tahun panjang umur.
Kue angsa merah.
Ibu angsa menyapu, menyingkirkan kulit telur tikus.
Dengkurmu merdu, bikin langkah langkah bahagia cemburu. Kaucium mataku, kulihat bangkai sigaret di bibirmu bernyanyi, mengajak seekor anjing kecil berlari*