Rabu, 07 November 2012

tanda silang

Kesendirian pernah menjadi teman terbaik. Ia tak pernah berbohong demi kebaikan, tidak mengatakan kebaikan berdusta untuk mendapatkan surga.
Tapi, setelah berjumpa dengan seseorang yang mengaku datang dari kesendirianku, semua kebenaran membuatku serba salah. Kesendirian menjadi teman paling bawel serta brengsek. Ia mengeluh sepanjang waktu yang kuhabiskan bersamanya. Ia mengataiku besar mulut, besar kepala, besar tangan, besar kaki, besar hati. Ia tahu kebesaran membuat segala hal tidak muat.
Aku khawatir suatu hari aku terpaksa telanjang atau kehilangan teman gara gara kata kata seseorang yang mengaku datang dari kesendirianku. Yang terburuk telanjang sekaligus tak berteman.
Aku masih menimbang nimbang, apakah tidak lebih baik kutinggalkan jauh jauh atau kumusnahkan saja kesendirian agar seseorang bawel serta brengsek yang mengaku datang dari kesendirianku turut menghilang.
Dan aku masih bimbang ketika kudengar gemerisik dan suara tawa,"Ia telanjang..." dikatakan berulang kali di antara setumpuk pakaian,"Ia juga sendirian..."
Siapapun yang berkata atau tertawa mestinya berdusta, aku jelas jelas sedang bersama seseorang yang mengaku datang dari kesendirianku, saat itu kukenakan baju jahitan ibu, masih muat meskipun kekecilan* .