Senin, 19 November 2012

prinsipil

Tempat paling aman di dunia adalah penjara.
Manusia pengecut telah mengganti kata penjara dengan rumah tahanan negara. Manusia pengecut punya kelebihan pandai memilih kata kata. Jika seseorang berada di dalam penjara cenderung enggan mengatakannya. Rumah tahanan negara seolah tempat lebih berwawasan dibanding penjara.
Apakah aku salah satu manusia pengecut ? Kalau ada yang tanya aku jawab tidak. Aku hanya sopan dan hidup menurut nilai kewajaran.
Tapi penjara kata yang lebih singkat diucapkan atau dituliskan. Pada era ini segala hal layak dipilih berdasarkan efisiensi.
Manusia butuh rasa aman serupa yang bisa didapat di dalam penjara, tidak sedang diburu. Jika tak ada sesuatu atau seseorang yang mau menempatkan manusia di dalam penjara, sebaiknya manusia tersebut menempatkan dirinya sendiri dalam penjara, sekali lagi demi rasa aman. Kalau tak ada penjara yang dirasa cocok, manusia bijak mestinya bisa membuat penjara bagi dirinya.
Apakah aku manusia bijak ? Kalau ada yang tanya aku jawan ya.
Satu dari antara milyaran manusia yang telah membuat penjara bagi diri sendiri. Selamat, kujabat erat tanganku, kugoncangkan pelan dan hangat macam cara kaum pejabat berjabat tangan. Aku sudah punya penjara, bisa kutempati kapan saja kubutuhkan rasa aman.
Manusia yang telah siap menempati penjaranya sendiri dan menikmati rasa aman sepanjang hari tak perlu resah seperti manusia manusia yang sedang memperjuangkan kebebasan. Manusia pejuang menghimpun teman teman sealiran, membentuk komunitas, memperjuangkan apa saja yang mereka kira belum tersedia, memperluas batas, saling bahu membahu mengejar cita cita. Luhur dan mulia, panjang umurnya.
Sementara setiap penghuni penjara tidur, makan, dan buang hajat dengan aman. Kebebasan apa ? Bisa menikmati ruang sempit, makanan basi, bau pesing sambil mendengkur ribut, cuma humanis sejati yang bisa.
Lagipula, saat ini mudah sekali membuat penjara untuk diri sendiri, salah satu yang paling mudah dan sedang kukerjakan adalah menggunakan internet. Kelihatan keren dan bermartabat kan, salah satu penjara terbagus buatanku dindingnya penuh gambar wajah sedang tertawa, menertawakan siapa saja yang memandang.
Memandang dinding penjara buatanku bikin aku terlepas dari rasa takut tidak sanggup membahagiakan siapa siapa. Semua wajah tertawa bahagia kapan saja aku memandangnya.
Manusia pengecut sulit merasa aman karena tak sudi tinggal dalam penjara. Rumah tahanan negara adalah milik negara, tak bisa sesuka hati kuberi gambar wajah tertawa pada dindingnya.
Kalau mau aku juga bisa menempatkan satu dua wajah murung pada dinding penjaraku. memuaskan melihat wajah wajah pengecut sedang murung dikepung wajah wajah tertawa kesayanganku.
Kapanpun kuinginkan rasa aman, kuingatkan diriku, penjara tak akan kemana mana*