Rabu, 07 November 2012

gambar wajah

Anak perempuan menggambar banyak wajah dalam pada selembar kertas sobekan buku tulisnya.
Wajah senang. Wajah sedih. Wajah tertawa. Wajah menangis. Wajah jatuh cinta. Wajah patah hati. Wajah setelah menikah. Wajah marah. Wajah ragu ragu. Wajah mengantuk.
Anak perempuan lebih berminat kepada wajah wajah manusia dari pada sejarah, agama dan matematika.
Syukurlah, begitulah sebaiknya seorang anak perempuan. Kelak ketika anak perempuan tumbuh dewasa, ia akan lebih suka mengamati wajah anak anaknya dan mengacuhkan angka angka yang tertera pada laporan hasil belajar anak anaknya. Macam seorang anak lebih suka memandangi wajah ibunya atau gurunya bukannya mengagumi kepintaran ibu atau gurunya dalam hal menghitung angka angka yang tertulis di mana saja.
Betapapun bernilainya angka angka semestinya sama sekali tak kuasa menggantikan wajah, pun tak mampu menghentikan wajah wajah beralih rupa.
Lewat selembar kertas bergambar aneka wajah anak perempuan menyiratkan manusia tak ternilai harganya, tak terhitung, tak terhenti. Buku tulisnya semakin ringan dan berseri*