Selasa, 06 November 2012

seperti cinta

Telah kubuat banyak kesalahan untuk membuatmu mencintaiku. Banyak kesalahan yang benar benar tak ingin kuralat ketika aku makin mencintaimu.
Hingga setiap dini hari, waktu kuseduh kopi untuk diriku sendiri kutemukan jejakmu pada tepian gelasku. Kau mulai hari dengan mengejek setiap ucapanku dengan kalimat kesukaanmu,"Sudah, mending kau tulis puisi." Kujawab dalam hati,"Iya, karena hanya di dalam puisi kau kutemui sedang berjalan di sampingku, menyelipkan jemari tanganmu pada jemari tanganku, masih menyusuri jembatan yang sama, di bawah sinar matahari yang sama, yang sedang cemburu pada rona pipiku."
Jawaban dalam hatiku membuatmu sangat senang, karena sesaat bisa diam, tak mendengar atau ingin didengar. Ini baru terasa seperti cinta. Seperti keasyikan seorang bayi menemukan telapak tangannya sendiri.
Kalau aku mati besok pagi atau seribu tahun lagi akan jadi sama saja. Waktu tak ada arti bagi puisi. Pun kesalahan sangat banyak tak membantu atau merepotkan siapapun.
Ini terasa benar benar seperti cinta*