Jumat, 09 November 2012

nasehat

Ketika bertemu dengan seseorang pada suatu hari, aku ingin berkata,
"Kau bisa mengerjakan sesuatu yang lebih mulia."
"Kau punya harapan."
"Kau tak boleh putus asa."
"Hidup ini indah, kalau kau mau mendengar kata kataku."

Ketika bertemu denganmu pada suatu hari, kau menatapku tajam, mengatakan lebih dulu,"Jangan katakan yang ingin kau katakan."
Kalau aku mendengarmu sebelum bertemu dengan siapapun, mungkin aku akan jadi seseorang yang mengerjakan kebaikan, tak pernah putus harapan dan menghembuskan keindahan di setiap nafas,
Sedikitnya, tak ada seorangpun yang merasa enggan bertemu denganku setiap hari.
Bukan hanya orang, pohon pohon serta semak semak akan mendekatiku, meneduhkan langkahku, berbagi wangi musim semi. Sambil membisikkan banyak kisah indah yang pernah kunamai maksiat, janji janji palsu, nama nama yang menggores dahan, macam macam aroma kencing orang dan anjing.
Kisah kisah pohon dan semak semak akan membuatku disangka sinting oleh sebagian orang yang kutemui, sebagian orang lain mengira aku adalah seorang yang bahagia dan tak banyak bicara, ada pula yang menduga aku sedang jatuh cinta.

Padahal aku hanya bertemu dan mendengarmu melarangku mengatakan yang ingin kukatakan ketika bertemu dengan seseorang pada suatu hari. Bahkan pohon pohon dan semak semakpun begitu bijak memilihku menjadi pendengar*