Selasa, 20 November 2012

kapitalism

Sebuah pabrik kesenangan. Memproduksi kesenangan dengan banyak rasa, warna, ukuran, dalam berbagai kemasan. Singkatnya, siapa saja akan mendapatkan kesenangan yang diinginkan, cuma tinggal membeli di toko terdekat, masalah harga selalu terjangkau untuk sekedar memenuhi kebutuhan setiap orang.
Kesenangan yang selalu tersedia memenuhi kebutuhan menjadikan orang orang tak sempat merasakan yang lain selain rasa senang. Tak merasakan akibat buruk atau apapun yang mengkhawatirkan. Sampah bekas kemasan kesenangan berserakan di mana mana. Asap pabrik mengepul pekat, limbah mengucur deras. Tapi kesenangan meredakan kegelisahan atau malah menguburnya dalam dalam ke sebuah tempat yang tak pernah bisa dihampiri atau menghampiri siapapun.
Aku melihatnya dalam setengah tidurku, kaum pedagang menghitung laba, para pengusaha menandatangani kontrak, kaum buruh bekerja lembur. Pabrik kesenangan memberikan keuntungan besar bagi seluruh penghuni dunia. Kau menepuk pipiku dengan selembar kertas gulung. Kau telah mampir untuk membelikan selembar kesenangan untukku dalam perjalanan menemuiku, jangan khawatir, pabrik itu benar benar tahu cara membuat kesenangan untuk masing masing orang. Kulihat kau mengedipkan sebelah matamu.
Ini bukan mimpi buruk, bahkan bukan tidur. Hanya kesenangan yang knbutuhkan sejak aku menjadi penganggur. Kesenangan paling murah dan sederhana, tapi tetap mengasyikkan seperti mengunyah permen karet*