Senin, 19 November 2012

lingkaran setan

Kenyamanan menjadi sombong karena punya banyak penggemar yang rela mati matian mengejarnya.
Kesombongan menjadi tenar ksrena semua mata ingin menatap ke arahnya.
Ketenaran menjadi bangga karena semua kepala mengangguk hikmat kepadanya.
Kebanggaan menjadi nikmat karena semua lidah memuji setelah mencicipi rasanya.
Kenikmatan menjadi salah karena mengaburkan pandangan dan menulikan pendengaran.
Kesalahan menjadi benar karena semua sepakat demikian adanya.
Kebenaran menjadi tenang karena tak ada yang mempermasalahkan.
Ketenangan menjadi tuhan karena diam saja di tengah segala kekacauan.
Ketuhanan menjadi nyaman karena dijadikan dalih dan alasan pada setiap keadaan.
Lihat, aku bisa menciptakan rasa nyaman terdalam karena telah menuliskan lingkaran setan.
Rasanya seperti roda besar tempatku lari lari di tempat. Bikin aku merasa hebat, apa perlu kuulang dari awal lagi. Bikin kau muak kadang kadang sangat mengasyikkan, selain melelahkan. Setidaknya untuk membenci kau harus lebih dulu memperhatikan. Setiap kali kubuat kaukesal aku merasa umurku bertambah.
Mati muda memang berkelas, tapi mereka selalu menyanyi panjang umur setiap kali berulang tahun. Setelahnya baru memohon dan meniup lilin. Banyak kali ulang tahun berarti semakin banyak memohon dan meniup lilin. Kalau bisa kuulangi cukup banyak kali satu permohonan, mungkin kau akan benar benar bosan dan tak peduli untuk memberiku ujian sebelum meluluskan permohonan.
Aku hanya ingin tidak mengenalmu lagi, supaya boleh menikmati kenyamanan dengan benar, supaya tenang mendekati kebenaran, supaya lebih mencintai diriku sendiri, supaya berhenti bertingkah dan bicara macam orang suci*