Selasa, 23 Oktober 2012

khilaf

Kepalaku begitu kecil untuk mengingatmu. Mereka bilang ingatan letaknya di dalam kepala manusia. Sebelum mengingatmu aku percaya. Setelah tak melupakanmu aku tak percaya siapa saja mereka.
Aku mengingatmu di luar kepala. Pada segala yang ada di atas kepala hingga di bawah kaki, ke semua arah, delapan penjuru mata angin yang berpusing tanpa henti mengelilingi kepala.
Ketika mereka berniat memenggal kepalaku karena menentang kebenaran mereka tentang ingatan, tak terbersit sedikitpun risauku. Apa artinya kehilangan kepala. Ingatan tentang kaulah yang membuatku cemas kalau tak punya kepala untuk menyimpannya. Kini aku senang melihat mereka mengasah pedang.
Tanpa kepala semakin tak mungkin kau kulupakan*