Kamis, 04 Oktober 2012

a moment

Apalagi yang bisa hilang darinya. Kalau itu masa lalu yang tak pernah dikenang, tak bisa hilang.
Mengenang awal menghilang, atau hilang kemudian dikenang. Memangnya harus memikirkan segala tetek bengek itu. Istilah masa lalu. Bangku kayu terlihat semakin tua semakin tampan. Pahatan cuaca pada sandarannya seolah menunggu seseorang. Untuk diberitahu tentang masa lalu yang pernah duduk di situ.
Seorang kekasih yang gemar datang, saling menunggu. Ketika bertemu merapatkan pundak dan lengan, pura pura enggan dengan pelukan. Rerumputan juga tahu tak ada yang tak akan menjadi masa lalu.
Bangku kayu yang sama, setia bercerita, arah angin, gaya rambut dan busana, semua tetek bengek itu.
Masa lalu mengintip malu malu serupa bocah bocah baru menemukan seraut wajah yang membuatnya tersipu. Bangku kayu seperti memandang jauh, dedaunan jatuh, berpindah tempat, angin menggenggam hangat.
Apalagi yang bisa ditemukan. Kematian akan selalu baik baik saja, tak pernah meratapi rerumputan yang terinjak pada saat pemakaman.
Masih terbaca seperti cinta*