Kamis, 18 Oktober 2012

dejavu

Di luas padang rumput kulihat kau berdiri, menerbangkan layang layang yang terbuat dari angin. Kau satu satunya yang bisa membuat layang layang dari angin. Menerbangkannya di langit biru yang terbit dari kertasku. Ada yang tak berkedip memandangimu selain aku. Kau berpaling ke arahku dan tersenyum sesaat setelah kautemukan sepasang mata cantik yang tergenang telaga. Jejak layang layangmu menggurat awan, mengukir satu kata berulang ulang. Kugerakkan kepalaku, membalas senyummu. Kertas kertasku seperti menulis cinta*