Jumat, 19 Oktober 2012

a couple

Berapa ribu puisi lagi mesti menghentikan waktu. Aku menulis seakan tanpa jeda, berharap kata kataku mengiringi langkahmu. Bertambah jauh semakin erat serupa simpul pada tali yang kedua ujungnya saling meninggalkan. Tidak seperti kesedihan manapun, sungguh, aku tersenyum untuk kalimat yang selalu kaukatakan demi mencela deru suaraku. Betapapun kau sangat paham, menulis puisi jauh lebih mudah dikerjakan dari pada berdebat. Dunia menunjukkan setiap hal ada sepasang, serupa mata, tangan, kaki beserta alasnya, dan kita*