Minggu, 21 Oktober 2012

pusaran

Ibu tak letih menyetrika baju bajuku yang cuma satu. Aku berdiri telanjang menunggu baju bajuku yang cuma satu diluruskan ibu. Tidak kedinginan, kupandangi tali pusar yang hilang dengan rasa sayang. Bagaimana bisa kulupakan dahulu, ibu selalu membuatku kenyang. Melayang dalam kehangatan dekat jantungnya.
Setelah berpakaian, kugantungkan ingatan dalam lemari baju*