Selasa, 24 September 2013

*

selamat malam sayang. kuhembuskan bersama semua yang tak terdengar. derit roda, benturan balon balon dalam ikatan, asap beraroma sedap. dalam gelap jiwa jiwa bertamasya, duduk pada rumput hitam sambil tekun memandang langit hitam. pura pura menghitung bintang. tak ada yang pernah tidak berpura pura menghitung bintang. karena menyenangkan melihat yang jauh, yang tidak tersentuh, banyak dan berserakan. ketidak teraturan letaknya membius, menghanyutkan, menenggelamkan tubuh dalam rasa nyaman. maka jiwa jiwa bebas bertamasya, mengambil alih pekerjaan tubuh, duduk dan menikmati langit malam. aku tak percaya aku tak di sana. mengulurkan tangan yang bukan tangan. menerima gelas yang bukan gelas. menenggak arak yang bukan arak. otot leherku berdenyut, menelan kehangatan demi kehangatan. setiap teguk kukatakan selamat malam sayang. kepada semua ruas jalan yang menopang tubuh sambil mencengkeram akar akar rumput. cahaya bintang terlalu kecil dan jauh, tak mampu menghijaukan rumput. menjadikan malam sempurna untuk berkata selamat malam sayang. masih panjang ketidaksadaran terbentang diselubingi keramahan rumput hitam. jiwa jiwa bersulang, mengangkat gelas, mengembuskan semua yang tak terdengar*