Jumat, 06 September 2013

*

terlalu banyak kecemasan untuk esok pagi. untuk sesuatu yang akan menjadi begitu sederhana dan ringan. serupa ayunan tanganmu yang menggenggamku. kau selalu berbisik tanpa bunyi, sayang esok pagi cuma akan jadi hari ini. aku berkata, masih ada esok pagi yang lain. masih tanpa bunyi, kau mengganti irama gerak tanganmu, semua esok pagi cuma akan jadi hari ini. kalau begitu aku ingin mati. terdengar seperti doa dalam hatimu, terjadilah kehendakmu di surga seperti di bumi.
kerinduan tidak atau belum membunuhku pada hari ini yang terjadi esok pagi. tangan tangan saling genggam berayunan melontarkan dan menopang yang lebih sederhana dan ringan dari pada keheningan*