Selasa, 03 September 2013

*

secangkir kopi baru kuseduh. aku tahu pasti, masih selalu secangkir kopi persis kemarin. sama hitam, sama tabah. diam di atas meja. tidak mengacuhkan takdirnya, akan berarti, menemui rongga mulut segera. atau akan tergeletak hingga besok pagi. terlupakan. kutinggalkan bersama kesadaran. adakah yang setia macam secangkir kopi, setia dan tidak bicara. setia dan sabar, sekaligus siap sedia menanggung segala. pagi hari, kutemukan secangkir kopi sehitam dan sediam waktu pertama kulihat, hanya uap dan kehangatan menghilang. ingin kupeluk dan kubisikkan, maaf, aku melupakanmu semalam. letihkah kau menanti. seperti mengerti, secangkir kopi menemaniku kembali malam ini. hitam dan diam. segera menyuguhkan uap dan kehangatan*