Kamis, 19 September 2013

*

bangku kayu telah begitu lama diam di sana. di antara rumput dan pohon, bangku kayu sangat akrab. membicarakan kehidupan. yang datang, sempat singgah, mengambil gambar, mengukir nama, mencoba mengenal dan menyapa keabadian. bersama pohon pohon yang telah tiada, bangku kayu mengenang. wajah wajah yang menjauh. begitu teduh. dengan apa lagi kesunyian disayat. kata kata, jasad daun, kupu kupu bersayap kuning pucat dan berseri. tak ada yang berganti, arah angin, lingkaran tahun pada batang pohon, gerak ringan sayap sayap kecil. tidak gemerisik, cuma bernyanyi, cuma bernyanyi. membujuk manusia mendekati impian, jatuh dengan indah. bangku kayu duduk manis di pangkuanmu. menyelipkan matamu di antara terik dan teduh. seperti tidak menunggu. seperti tidak mengenal waktu. seperti tidak menunggu*