Kamis, 19 September 2013

*

purnama sangat tidak sempurna. mengapung patah patah pada gelombang. buih dan percikan arus terasa asin di lidahku. menjadi kesalahan yang menjauh dari kebenaran, tanpa beban, tanpa harapan. demi ingatan. demi ingatan yang selalu bimbang, tak pernah menjelaskan betapa sempurnanya kutelan telaga dan patahan bulan. untuk sebuah lukisan. seribu wajah. seribu jiwa. seribu jam. hanyut kemudian susut. tinggal sepotong laut*