Senin, 16 September 2013

*

aku tidak ingat hari, tanggal, bulan dan tahunnya. wajar saja, hal hal penting dengan mudah dihilangkan dari ingatan oleh hal hal yang sangat penting. tempat dan alamat menjadi bagian tidak penting untuk dilupakan. yang lebih penting adalah rumput, awan, dan kau. kau dan bentuk awan, lalu kutambahkan, rasa batang rumput di lidahku. supaya kesannya lebih sungguh sungguh. rasa batang rumputnya hangat dan renyah, beraroma tanah ketika mengenang hujan pertama. tentang kau, tambahkan sendiri saja, sesukamu. tidak kutemukan kata kata sempurna untuk bercerita, tentang kau. aku ingat, ketika lengan kita tak sengaja bersentuhan, rasanya serupa keruntuhan surga. biar para ahli ibadah menerangkan lebih jelas tentang surga, sudah sepantasnya lagi pula mereka bakal senang kebagian peran. tinggal satu hal, bentuk awan. akan kuhabiskan seluruh waktuku untuk menceritakan apa saja yang membuat bintang bintang takjub hingga terjatuh. apa saja yang bikin kau cemburu pada gumpalan lembut, serat perak, gerak lambat. tak bosan menggodaku. tak lelah mencuri pandangku dari matamu.
siapakah yang bersandar saat itu. aku di lenganmu, atau kau di pundakku. mungkin aku lupa karena kenikmatan mengunyah rumput. kalau tak salah, saat itu semua benua belum bernama*