Minggu, 05 Januari 2014

*

pada akhirnya, aku akan mengenalnya. setelah sepanjang hidup bertanya, menerka, mengira ngira serupa apa rasanya. ia lebih santun dan ramah, lebih manis dan pekat, dari semua yang sebelumnya pernah kukenal, cukup dekat, sangat akrab. saat ia masih samar, belum terang. kukira ia gelap. kuterka ia sebelum segalanya padam. kutanya benarkah ia yang datang.
ia mendekap erat, membisikkan nada nada asing yang sangat ingin kudengar. nada nada yang menerbangkan segenap keraguanku menyusup rapat di celah lengannya. selamat tinggal, hanyalah kenangan, tak sempat terucap. secepat kilat kuhembuskan udara yang tersisa, bersama segala yang pernah dan telah tiada.
sia sia setiap ucapan selamat datang yang kurencanakan.untuk menyambutnya dengan hangat. ia sangat bersahaja. menerima apa adanya.
pada akhirnya, aku merasa hidup. sesaat kemudian, bersamanya, segenap jiwaku menari tanpa henti. abadi*