Minggu, 12 Januari 2014

*

aku tak tahu cara mencintaimu tanpa mencintai diriku. katakan aku berdalih untuk membenarkan mencintai diri sendiri. itu benar. menyedihkan ya. kucari lagi, kalimat kalimat yang kiranya sanggup meringankan penderitaan. kutemukan satu, seorang guru tak akan dapat mengajar jika ia sendiri berhenti belajar. menjadikan diri sendiri sebagai pusat alam semesta mungkin dosa, kejam, semena mena, mengancam, membabi buta. itulah serba salah. semua salah. harus ada dalih yang lebih cerdas dan mulia, semata mata karena kukasihi segenap alam semesta seperti kasihku pada diriku saja. dalih selalu memilih dipahami, tidak lebih. untuk membela diri. ketika mengatakan, menyedihkan ya, aku tidak butuh mendengar ya atau anggukan kepala darimu. aku perlu simpati, dan berharap kau membuatkan dalih yang lebih canggih, untuk membebaskanku dari kesedihan. dan semua ini kutuliskan, hanya untuk menghindari kau tidak mengerti. bagaimana mungkin, seseorang yang belajar mencintai dengan mencintai dirinya sendiri masih membutuhkan pengertian, atau sekedar perhatian. berkeras mendapatkan kebutuhannya dengan meremehkan yang bukan dirinya, yang katanya dicintai setara dirinya, sempat berpikir, kau mungkin tidak mengerti kalau tidak kutuliskan panjang lebar dan berulang ulang. sangat menyedihkan, diri ini pantas dipenggal. tapi jangan penggal sebelum kau paham. sampai sejauh mana seorang manusia dapat memuakkan. aku tahu, kau mesti kuberitahu. sama saja dengan pahlawan tanpa tanda jasa yang berkata, jangan repot repot berniat memberi tanda jasa, tapi jangan pernah lupa aku pahlawan dengan atau tanpa tanda jasa, aku tetap pahlawan. kau mungkin bukan pecundang, tapi ingat, akulah pahlawan. sebaiknya dirajam sebelum dipenggal. tidak ada pembenaran. setiap kesalahan adalah fatal. macam rantai makanan, semakin panjang, bertsmbsh besar dan buas. bullshit semua. mungkin hanya yang bukan manusia tidak terikat karma. ikhlas hanya ada ketika segala yang lain tiada, tidak ada aku, kau, dia, alam semesta. ini juga dalih. bagaimana agar tidak lagi berdalih. mati. mati juga dalih.
ya sudah, tak usah dibahas, apalagi sampai panjang. sia sia. kenapa cinta perlu pakai cara. tidak cukup cinta saja. tidak apa apa. suara sunyi itu ujian terberat, nanti juga pasti lewat. ini bukan dalih, setiap orang butuh curhat. hihihi masih ngotot. suer, ai lov yu. jangan sungkan kalau mau menikam. selain curhat, aku juga butuh lubang untuk sembunyi dari kesadaran*