Senin, 13 Januari 2014

*

lalu kita pulang. mendapati rumah menghilang. aku berkata, mungkin kita salah jalan.
kau menggelengkan kepala, memandangi tanah. lalu berjongkok, kaupungut puntung sigaret tua, satu satunya yang tersisa dari jejak rumah kita.
bukan salah jalan, pelan sekali suaramu, jangan jangan rumah sengaja menghilang setelah membaca hatiku, saat matahari terbit tadi, kutulis di jantungmu saja aku ingin berteduh*