Jumat, 03 Januari 2014

*

apa sih cinta. aku cuma kenal dan senang bersamamu. kehilangan kalau kau tak ada. mungkin rindu. jangan jangan nafsu. karena kau yang bisa membuat segalanya terasa nikmat. memikirkan tentang cinta buang buang waktu saja. aku tidak boleh terlambat menghadiri semua pesta. kau pengantar setia.
bukankah masalah dunia sudah cukup pelik tanpa mesti ditambahi satu keharusan memikirkan sesuatu yang absurd.
tidak ada seorangpun, seorangpun yang berguna untuk masyarakan pantas bersikap melankolis.
manusia abad ini harusnya lebih canggih dan tahan banting. atau ia akan terjengkang, terkapar, hilang kesadaran. segala hal bisa direstat jika tidak berjalan lancar.
kisah kisah manis selalu berujung tragis. menyelam sambil minum air, adalah kebodohan tak termaafkan. resiko paling ringannya kembung, paling beratnya terkubur.
semua orang butuh selingan untuk menjaga kesehatan, juga kewarasan. liburan bersama selingkuhan ringan. bercuap cuap diselingi berciuman.
ada yang lebih payah dari kebodohan tak termaafkan, ketahuan sedang mengerjakan kebodohan tak termaafkan tanpa sempat mengelak, sengaja tidak mengelak. merelakan seluruh dunia tegelak gelak menonton yang lebih payah, kalau memang ada.
aku mengerti kenapa, aku menerima apa adanya, aku baik hati, aku bijaksana. aku ingin muntah, tapi segan mengotori lantai. lantai. bukan pasir atau lumpur yang gembur. lantai, semakin berkualitas, semakin licin, bersih, utuh, halus, berkilau, tak ada celah retakan untuk menelan muntahan. muntah di atas lantai megah termasuk pekerjaan orang sangat payah.
ya sudah. lebih baik kusiangi tanamanku. menjadi manusia luhur, menumbuhkan, merawat tumbuhan tidak susah. mereka, bangsa tanaman tak pernah usil, tidak bertingkah, tidak bersuara. dipotong, ditebas, dicincang juga pasrah.
sebentar saja, atau terlambat.
sebentar saja atau tak sempat.
lagu lagu brengsek jika tidak didengar cermat tidak terlalu brengsek juga lagunya.
manusia juga sama. tidak brengsek kalau tidak sedang melek*
.