Minggu, 26 Januari 2014

*

tentu saja kau tak sudi membelah dadaku, untuk menemukan yang tersimpam di dalamnya. kau tahu, tak ada apa apa selain organ organ tubuh, persis pada gambar gambar dan patung anatomi di seluruh bumi. akupun tak mungkin meminta kau mengerjakan kebrutalan mengerikan, mengoyak dada seseorang, sekalipun itu aku. tidak akan pernah. aku bukan siluman, tak rela kau jadi tukang jagal.
lebih baik begini saja, seperti sejak kau kukenal, kau selalu tertawa mengejekku setiap kali aku bicara tentang kepala atau dadaku yang kau penuhi.
sempit sekali, katamu. kubilang, salahmu sendiri..
kau sangat peka, aku terlalu mudah terlena. semua ruang, setiap penghalang mau bekerja sama. melarutkan, mengantarkan. aku padamu. lewat segalanya.
tidak usah dibelah, nanti juga dimuntahkan dengan sendirinya, kukatakan dengan besar kepala dan lapang dada.
tak apa, gagal jadi tukang jagal, aku bisa jadi gombal. nada bicaramu datar, kalimatmu rasional. bikin aku tersengal, kehilangan akal. seharusnya aku menyesal tidak jadi siluman*