Rabu, 22 Januari 2014

*

akhirnya terjadi lagi, kehilangan kata kata, tak ada kalimat, seakan tamat. indah. indah sekali. dingin yang sama, terang yang sama, nada yang sama, syair yang sama. persis dini hari di depan sekret, mata yang belum lelah, debaran di dalam dada. kita. kehidupan yang melontarkan tebakan. kalau kata damai tidak terasa janggal dipakai. ada begitu banyak kerisauan di udara, sangat banyak. tapi, kembali tapi, aku cuma mau mengulang ulang lagu yang itu itu saja. menjadi yang termanis, mengejek setiap kapitalis, sosialis, moralis, humanis, semua yang tidak manis. memandangi langit berwarna malam, menghirup udara yang tidak terlihat. kehilangan memetik gitar. memangnya kalau nangis bisa tambah manis. bisa apa saja yang kau suka. mata air. air mata, sama, air, bening, mengalir, ada di mana mana, selalu mau membasuh kita. menghanyutkan kata. ke dalam pelukan. lengan lengannya samudra, langit langitnya mengedipkan sebelah mata*