Sabtu, 09 November 2013

*

ia menyukai hujan. lebih suka yang datang sebagai kejutan. saat ia berada di jalanan, tidak membawa payung atau jas hujan. tidak ada tempat untuk berteduh, yang ini hampir tidak mungkin didapatkan. ia tidak pernah berjalan di keluasan padang pasir. kalaupun pernah, hampir tidak mungkin turun hujan di padang pasir. di manapun hujan turun, selalu di dekatnya ada tempat untuk berteduh. bisa saja ia terus berjalan di bawah guyuran hujan tanpa naungan, asal ia tidak keberatan menjadi pusat perhatian. ia juga tidak pernah berjalan sendirian di kota atau hutan rimba. sepertinya bumi memang semakin padat. di mana mana selalu ada orang lain di dekatnya dalam segala cuaca. orang lain selalu mengusik orang lain dengan cara tidak menyenangkan. ia sering membayangkan hujan maha deras yang suara dan warnanya sanggup membuatnya merasa sendirian, menjadi tirai atau kabut tebal yang memisahkannya dari dunia sekitarnya dan semua yang bukan dirinya. alangkah nikmatnya, bergeming di bawah hujan maha deras. ia suka menikmati geletar tubuhnya. ia menikmati setiap kali tubuhnya menggigil serta setiap gemeretak giginya menggetarkan bibir dan rahangnya. ia tertawa, merasa geli karena tubuh dan giginya bergetar hebat. getar yang tak bisa ditahan atau dihentikannya. ia tidak menemukan cara untuk menjelaskan dengan kata kata, betapa erat dingin mendekapnya, betapa basah, betapa hangat. tak ada penghalang di antara dirinya dengan air yang tercurah dari atas kepalanya. sudah. sudah. ia berteriak girang, tapi hujan terus berjatuhan ke arahnya dengan deras. ia teringat gelitikan ayah atau ibunya pada saat mereka bermain bersama. ia begitu senang dan kegelian, tapi ayah atau ibunya tidak melepaskan pelukannya, malah semakin erat, menghujaninya dengan gelitikan dan ciuman. ia terus tertawa, terengah engah, berteiak, sudah, sudah, tapi tak ingin menghentikan apa apa. ayah atau ibunya seperti hujan. hujan seperti ayah atau ibunya. tahu pasti kapan waktunya untuk berhenti. ketika ia akhirnya puas bermain atau tiba waktunya untuk beristirahat dalam kehangatan. sambil mengenang kegembiraan, dikeringkannya tubuhnya, air atau keringat dengan cepat menguap. membuat ruang terasa lebih hangat. ia menukar bajunya, kulitnya licin dan sejuk. kelelahan membuatnya mengantuk. ruangan hangat, tubuhnya terasa nyaman dan ringan. tak lama kemudian ia terlelap*