Jumat, 15 November 2013

*

kau tertidur. menutup mata. tidak kaulihat aku duduk di tangga ke tiga atau ke empat dari bawah. berpikir sambil menikmati sebatang sigaret. memandangmu berkali kali, berpikir sekali lagi. bagaimana sebuah mimpi bisa begitu lelap tertidur. bibirku hangat dan kehilangan semua kalimat. apa artinya keabadian, dibanding sepuluh menit memandangi mimpi terindah sambil terjaga, lagi pula rasa sigaretnya begitu nyata. mimpi menggeliat, membalik tubuhnya, dadanya bergelombang ringan. ada yang harus kukatakan, saat kutemukan kembali sebuah atau beberapa kalimat, mumgkin akan datang dari segumpal asap*