Selasa, 05 November 2013

*

sumpah serapah berhamburan bersama ludahnya. menakjubkan, bagaimana rahang yang begitu sempit bisa dihuni banyak jenis binatang. dan ia kelihatan normal. malah sedikit kocak.ada yang setinggi jarapah melongok dari celah bibirnya, sepasang mata ketololan memandang sekitar, seakan akan berharap menemukan seseorang yang dikenal. pantas kelihatan lucu, ingatannya telah sepenuhnya hilang. mestinya ia tidak ingat cara memaki, rasa marah serta bagaimana menumpahkan segala yang membatu di dalam lehernya. marah dengan cara yang salah menyebabkan marah tidak seperti marah dan tidak menimbulkan amarah. seandainya ia marah dengan cara benar dengan tidak sengaja, pasti masih ada yang tidak benar pada ingatan yang hilang. ia bisa lupa apa sebabnya ia marah dan melempar sumpah jerapah keluar dari mulutnya. bukan jerapah saja, banyak jenis binatang sedang berlompatan meninggalkan rongga mulutnya. pada suatu hari yang selain hari ini, saat ia sedang menangis, mungkin, akan kuhampiri, mendekat, sesaat mencoba menebak, sebab apa yang bikin ia menangis. kemarahannya lebih perkasa dan tidak berdosa. mengantarkan ingatanku kepada sebuah kapal yang dibuat dan dinahkodai seorang nabi. kapal yang kokoh, yang tahan segala cuaca, kapal yang cukup sempurna untuk berayun ayun pada puncak gelombang saat air bah menenggelamkan seisi dunia. tak ada badai yang tak pernah reda. kapal berhenti di tepi daratan, binatang binatang penumpang kapal berbaris menuju daratan, sepasang jerapah juga ada di antara mereka. banyak jenis binatang selamat dari bencana  binatang binatang tersebut keluar dari kapal, menggerakkan leher sambil memandang sekitar dengan sepasang mata ketololan. kapal tidak marah, tidak bersuara. hanya ada bunyi langkah kaki para binatang, sangat bebeda dengan lengkingan suara manusia yang sedang marah. ia mungkin akan berhenti menangis setelah mendengar ceritaku, bahwa mulutnya mengingatkanku pada kisah sebuah kapal yang dibuat dan dinahkodai seorang nabi.  kapal dan mulut dari mana banyak jenis binatang mendadak bermunculan seperti pada pertunjukan sulap*