Minggu, 07 Juli 2013

surat dari tuhan

sudah sejak lama ingin kukirimkan surat dengan cara elegan. dengan bantuan burung merpati atau burung hantu. mahluk hidup bersayap yang mau menolongku menyampaikan pesan. mahluk hidup bersayap harus punya kehendak bebas terbang ke arah manapun, tapi pengantar surat memutuskan untuk terbang ke arahmu demi menyampaikan pesanku. memang pengirim suratku harus bersayap agar bisa terbang karena hanya dengan berada di ketinggian ia dapat menemukan tempat di mana kau sedang berdiri, duduk, berbaring, apa saja, sambil sesekali menatap langit. seolah olah sedang menunggu pesanku datang. seolah olah kau tahu dari dulu ingin kukirimkan surat dengan cara elegan. setelah menemukanmu, mahluk bersayap menukik turun dari langit, mendekat ke arahmu, terbang rendah, mengepakkan sayapnya atau hinggap padamu untuk menarik perhatianmu hingga kau sadari penantianmu hampir berakhir. kemudian kau akan mengambil selembar surat yang kusematkan pada kaki mahluk bersayap yang merasa puas telah menunaikan amanat. mungkin mahluk bersayap tidak langsung terbang menjauh. setelah menempuh perjalanan jauh dan tinggi melalui segala cuaca mahluk bersayap tentu ingin tahu seberapa berharga pesan yang dibawanya. apa kira kira arti dan makna perjalanannya, atau lebih tepat, penerbangannya, untukmu yang menjadi tujuannya. kuingatkan lagi, mahluk bersayap di sini bukan malaikat yang tidak punya kehendak. mestinya kau segera membuka suratku untuk melihat pesanku. membaca, meresapi maknanya.
selembar surat tanpa pesan telah kukirimkan dengan cara elegan. kuharap kau paham dari awal bahwa selembar surat yang dikirimkan dengan cara elegan sudah sepantasnya mengandung pesan yang juga elegan. serupa dengan pengantar suratnya, suratnya sendiri harus punya kehendak bebas menyampaikan pesan.. jika suratnya memang setara hebatnya dengan pengantarnya, pasti akan memilih menyampaikan pesan yang tepat, pesan yang akan meninggalkan kesan elegan, untukku pengirim surat, mahluk bersayap pengantar surat, dan untukmu penerima surat.
kalau segalanya berjalan sesuai rencana. kau dan aku akan mengerti bagaimana caranya menghargai atau lebih tepat menghormati setiap kehendak. seluruh bumi sepertinya hendak bernyanyi mengiringi kehendakku dan kehendakmu menari nari bersama kehendak selembar kertas tanpa tulisan dan mahluk bersayap yang bukan malaikat*