Rabu, 10 Juli 2013

mudigah

setiap jiwa yatim piatu, memahat ayah, ibu dan rumah yang tidak ingin disentuh. yang menyayangi dan menjaga seakan akan dari kejauhan. setiap jiwa yang telah menemukan ayah, ibu dan rumah yang kasat mata menyayangi dan menjaga tubuh. apakah keutuhan menunjukkan jalan pulang, kenangan dan nenek moyang. apakah yang berserakan menantikan tuhan. selamat mencari jalan keselamatan, jiwaku mengucapkan salam kepada tubuhku di persimpangan. mewariskan dingin pada telapak kaki, peristiwa demi peristiwa merajut tanda mata pada bingkai jendela yang tidak berumah. hanya tubuh ingin bertemu. hanya tubuh yang menunduk. hanya tubuh yang memeluk. hanya tubuh yang bersujud. hanya tubuh yang mengantuk*