Sabtu, 06 Juli 2013

animal instinct

lingkaran dan lingkaran. berputar bersisian, berpindah tempat dengan kecepatan dan kemiringan beranaka ukuran. haruskah aku percaya hidup serupa putaran roda, kadang di atas kadang di bawah. sejalan siang dan malam, sedih dan gembira. kelihatannya masuk akal. manusia bijak punya nasehat, berdiamlah di pusat lingkaran, selalu diam, di pusat lingkaran, tidak perlu menghiraukan putaran, tidak kadang di atas kadang di bawah, selalu di tengah. seperti tidak sama dengan hidup. ciri ciri mahluk hidup adalah bergerak. berada di pusat jeruji rodapun akan terbawa berpindah tempat bersama roda. berpindah atau berhenti bersama putaran roda. sudah pada tempatnya jika manusia bijak pandai berdalih, bahasa modernnya menemukan solusi. dan aku paling suka mencibir dengan bibir sekaligus hati kepada segala yang tidak mampu kuraih. apa salahnya, di mana, bagaimana bisa. pengetahuan dan teknologi telah menunjukkan padaku keelokan harimau gunung, kegigihan kawanan burung bangau. masih mending, dibanding cara induk panda membesarkan bayinya. aku terpukul. sering kali kupukirkan dan kukatakan kaum binatang sangat menakjubkan, tapi semua kukerjakan asal asalan. aku toh manusia, tidak siap sama sekali menerima kenyataan bahwa kaum binatang sungguh sungguh menakjubkan, jauh melebihi yang selalu kupikir dan katakan. memang tidak salah kalau aku takjub dengan rupa, bentuk, ukuran atau warna beberapa jenis hewan, mestinya tidak lebih. mestinya mereka layak mendapatkan kekaguman hanya kerena segala yang kulihat dengan mataku, bukannya karena sifat, sikap, perbuatan, cara hidup mereka yang diukur dengan nalarku. kaum binatang mestinya tidak memiliki patokan nilai berdasarkan akal budi. kalau kubilang nilai nilai terpuji yang diamalkan kalum binatang hanyalah naluri, akan lebih menghina diriku sebagai manusia. naluri saja bisa segitunya, bagaimana kalau kaum binatang mulai mendapatkan pencerahan dan belajar bertindak berdasarkan suara hati. secara naluri saja manusia tak akan mampu bersaing kebaikan dengan binatang. mungkin akal budi pada manusia sedang menjalankan perannya dengan baik pada seseorang yang rela menempuh kesulitan untuk menunjukkan kepada manusia bebal macam aku, tentang naluri binatang. aku juga berterima kasih tidak ada binatang bijak yang akan memberitahu kaumnya untuk menemukan pencerahan dengan berada di pusat lingkaran. kaum binatang tidak mengenal lingkaran roda kehidupan sehingga tidak kadang di atas kadang di bawah. kaum binatang berjalan, berlari, melompat atau terbang dengan kaki dan sayapnya sendiri, tidak menumpang roda kehidupan apapun. kupandangi bayiku yang tertidur, mumpung anakku masih bayi, belum mengerti ucapanku, akan kukatakan padanya saat ia terjaga, apapun yang terjadi pada hidupmu nanti, ingatlah kasih sayangku tidak akan banyak membantu, naluri keibuan seekor induk panda jauh lebih mulia dari yang kupunya*