Minggu, 21 Juli 2013

black hole

apapun juga yang berada di dalam lubang hitam telah menarik setiap yang mendekat, menahan semua yang masuk ke dalamnya. sengaja atau tidak sengaja lubang hitam menjadi menakutkan, lubang, hitam pula. kalau kebetulan berjumpa lubang hitam, aku tidak akan mendekat. akan kubuat alasan untuk menunjukkan betapa aku waspada dan bijaksana menentukan arah, aku tidak ingin terpikat padanya, tidak mau menjadi tawanannya. biar saja lubang hitam menganga selamanya, macam kelaparan atau kekosongan, mabuk cahaya. mengingat aku cuma manusia biasa, mudah terhanyut rasa puas dan bangga, kukedipkan sebelah mata sebelum kupalingkan wajah. lubang hitam mungkin tidak melihat senyuman di balik kepala. hitam rambutku tidak selegam lubang hitam, tak apa. kuayunkan saja rambutku di hadapannya, tanpa segan. tak ada lengan yang dapat diulurkan lubang hitam untuk mengantarnya lebih mendekat, tak ada jari jari yang bisa dipakainya untuk menyentuh bagian belakang kepalaku. lubang hitam tidak punya organ tubuh untuk menarikku lebih dekat agar bisa ditelan. sekali lagi aku terhanyut rasa puas, macam kehausan atau kekosongan*.