Selasa, 09 Juli 2013

miss komunikasi

sebatang pohon sangat angkuh, tak satu kalipun kudengar ia membalas perkataanku. ia juga diam ketika aku mulai memamerkan sebilah belati dengan ancaman melukai. ia masih diam waktu aku berniat mengiris lidahku sendiri. baiklah kau boleh tidak peduli, kau toh tidak berarti, cuma sebatang pohon, masih benyak pohon lain. berhari hari, berminggu minggu, berbulan bulan, bertahun tahun, berbatang batang pohon kuhadapi. sia sia. belum kutemukan rahasia bagaimana sesuatu yang memberi keteduhan, perlindungan, makanan, dan jalan untuk memanjat, bisa begitu tidak peduli kepada yang lain sekaligus dirnya sendiri*