Sabtu, 14 Juni 2014

wong

iblis sangat licik. manusia sangat picik. tuhan sangat becik.
cik cik cik. bahasa sangat pelik, kata wong cilik.
ah, itu politik. sudah jangan nangis. mending mikir gimana caranya dapat duit.
suit suit suit. ada mahluk cantik, matanya sedang mendelik.
harus demikian kalau mau riang, memastikan ketidakpastian.
orang bilang, tenang saja, itu namanya perubahan jaman.
oh, jaman, semua pasti kenal yang namanya jaman. elok serupa taman, menghibur seperti teman.
silahkan ditelan, pelan pelan sambil jalan jalan mencari alasan, atau tujuan. syukur syukur kalau ketemu tuhan yang sedang butuh pelukan. atau setan yang sedang galau mendambakan pengakuan.
tak usah resah, tuhan dan setan jarang berkeliaran. paling paling bakal berjumpa seniman kesepian, mereka sangat banyak, berserakan di jalan, bedecak dan besiul, menggeleng dan mengangguk.
mirip burung, bebas atau terkurung tak tampak murung.
ternyata bikin syair lagu itu sulit. bahkan lagu paling norak macam satu lagu tentang sutil, upil dan pentil. menjadi memuakkan tidak gampang. tantangan yang lebih seru daripada melupakanmu yang gagal melupakanku. tuhan itu satu, satu sama dengan seribu. dari kecil kita tahu, angka nol artinya kosong*