Senin, 02 Juni 2014

haaatchi

dunia seringkali berpura pura tidak mengenal seorang manusia. tidak heran. seperti seorang manusia yang merasa asing dengan ingusnya yang mengering, yang disebutnya upil. apakah cukup romantis atau tragis? tak ada seorangpun yang bimbang untuk mencampakkan sebutir upil, setelah dengan sedikit usaha mencungkilnya dari lubang hidung. konon rasanya asin. hanya orang orang 'sakit' yang bersedia mencicipi sebutir upil. sunggih ganjil. hidung berlendir yang tidak dianggap unik. akibat serangan sejenis mahluk paling kecil, hidung manusia jadi berlendir, kelak mengering, jika sempat mengupil akan menemukan upil. apakah jorok. seandainya dunia adalah mahluk sangat besar yang seringkali mengacuhkan seorang manusia. seandainya dunia berpikir. wajar saja menyingkirkan upil. berapa manusia, besar dan kecil, yang sekarang sedang bersin. tidak penting, sama sekali tidak penting. kelahiran dan kematian memang wajib dihitung, dicatat oleh dinas kependudukan. tapi upil, cuma seorang manusia bego yang sedang usil yang memikirkan upil. dunia telah tua, pandai dan bijaksana dalam hal memilih dan memilah sejarah. hanya anak kecil jorok dan usil yang suka bermain upil. betapapun jorok dan usil, setiap anak kecil punya peluang mengejutkan dunia, serupa bersin mengoyak hening*