Jumat, 13 Juni 2014

cerita lama

berlaku adil terhadap anggota tubuhku saja belum becus. bagaimana dapat berharap bersikap adil menghadapi orang lain. renungan dangkal sebelum tidur berakibat sulit tidur. begitulah, kenapa kubiarkan tubuhku berbaring dangan posisi tidak rata. tidak sama rasa. hanya kepala beralas bantal. hingga bagian lain tubuh berada lebih rendah dari kepala. apa istimewanya kepala. banyak, kepala memang istimewa. manusia dapat hidup tanpa tangan atau kaki, tanpa kepala pasti mati. jadi kepala memang istimewa. melihat, mendengar, bicara, semua alatnya berada di kapala. (otak, malah berada di dalam kepala, alat untuk berpikir dan mengendalikan respon dan pola hidup. sengaja kusebut terpisah dan belakangan karena malas ditambah alergi mengingat). karena semua fakta tersebut, kepala berhak diganjal bantal saat terlelap. ketika tidak sedang tidur kepala secara wajar dan normal berada di atas, saat tidurpun, kepala tetap berada lebih tinggi dari bagian tubuh lain. berbaring tanpa bantal di bawah kepala dapatkah mewujudkan keadilan kecil, setidaknya untuk punggung, tangan dan kaki. berpikir kerdil tentang keadilan menjadikan tubuhku datar saat berbaring. kepala dan anggota tubuh lain sama tinggi. rasanya ganjil, beginikah rasanya adil, ganjil. aku kembali mencoba mengingat poin poin penting dalam revolusi perancis. belajar sejarah mungkin lebih berguna ketimbang menghayati keadilan rasa ganjil. besok pagi ulangan sejarah, jam ke dua, jangan sampai nilaiku merah*