Sabtu, 28 Juni 2014

*

sore itu tahu apa yang bersemayam di pikiran orang orang. mereka menatap laut bergelombang rendah, kesamaran angin, ketumpulan rindu. deru mesin kapal, seruan burung burung pemakan ikan, mereka bukan bagian yang mengerti bagaimana cara menceritakan ketidakpahaman yang menghibur. dengan warna langit menjelang senja dan suara anak anak pembeli es lilin.
sore yang wajar, secara tidak dibuat buat menyimpan kenangan, tak pernah sendirian. tak pernah mempertanyakan apapun yang tak mudah dilupakan. saat tak ada di sana, tak ada yang harus datang untuk hilang. setiap tangan menggenggam harta karunnya masing masing, orang orang dan rasa aman, terlindung atau terbendung dalam angan. air keruh tidak membunuh, kebusukan tidak mengganggu, sore itu tahu.
tak ada aku di situ. dalam khayalan orang orang dalam perjalanan semua ikan, dari laut sampai meja makan. tak ada ikan terlahir demi menggenapi nubuat mengenyangkan orang. matahari hampir terbenam.
ayo pulang, orang orang saling mengajak. sore itu tidak beranjak, tidak menyambut atau menolak ajakan setiap orang. sore sungguh tahu, sejak semula tak ada yang melihatnya di situ*