Kamis, 19 Juni 2014

lagu lama

masih adakah yang tidak basi hari ini. seandainya ditanyakan pada seorang penjual nasi tentu sangat tidak etis. apakah etis belum basi hari ini. nangis saja biar asyik. pura pura tak sanggup menahan kesedihan atau kebahagiaan. perasaan perasaan samar. coba jelaskan rasanya sigaret murahan.
hmm, nikmat. nikmat adalah ungkapan syukur, bukan hujatan. serasa bergulat dengan tuhan. akhirnya kukatakan, semacam kecelakaan. aku tak mau bertanggung jawab. bukan tentang pikiran menentukan pilihan, tapi kebutuhan. persis yang dikatakan seorang teman, aku dan dia adalah pemakai kesedihan. kami menghisapnya setiap waktu, kemudian menghembuskannya keluar bersama kebahagiaan. diselingi diam dan percakapan, tentang korban dan pahlawan, tentang jantung dan hati, tentang beras dan nasi. bagaimanapun, kita hanya harus menanti tibanya suatu hari yang akan menghentikan setiap debat, membuyarkan semua kesepakatan. hari itu akan kita peringati sebagai hari kesaktian asu sila*