Kamis, 12 Desember 2013

*

aku senang karena kau ada. aku ingin punya sebuah jubah sutra dan mahkota bertahta permata, untuk kukenakan sesaat, kemudian kulemparkan ke manapun lenganku terarah. hanya agar kau tahu tak ada yang sanggup membuatku begitu riang dan kekanakan selain kau, yang mengangkat bahu atau menggelengkan kepala, kemudian berkata, ahh masa.
iya. lihat, sekarang aku punya belang belang merah di punggungku, bisa mengaum, menerkam, mengeram. persis kucing besar yang hampir punah.
kau senang menjadi binatang langka.
siapa yang tidak senang dilindungi.
yang kuat dan percaya diri.
kau tidak pilih kasih.
kata siapa.
siapa saja bisa masuk angin.
siapa angin.
kau ingin aku jadi angin.
kau bisa membuatku jadi kucing.
kalau ada tangan yang mau membantu, menggambar belang belang di punggungmu.
kau saja.
angin aku tak punya tangan.
siapa yang punya.
orang.
kau jadi orang saja.
siapa anginnya.
akulah.
tadi kau bilang mau jadi kucing.
aku cuma tanya pada seseorang, bisa tidak membuatku jadi kucing.
aku senang. kau angin. kalau ada tangan mau membantuku, menggembar belang belang di punggungku. aku bisa jadi kucing. besar dan hampir punah. dilindungi negara.
seandainya aku orang.
kau mau masuk angin.
aku mau memelihara kucing.
rasanya aku kenal, orang yang memelihara kucing dan bisa masuk angin.
ahh masa.
aku senang, kau angin. aku bisa jadi kucing.
siapa orangnya.
hahaha*