Rabu, 04 Desember 2013

*

menulis surat buat ayah, betapa sulitnya. karena ayah ada. kenyataan adalah batas keindahan kata kata. tuhan ada tapi ia maha bijaksana, membuat dirinya seolah olah tidak nyata, kucuali ketika mujizat datang, nyaris tidak pernah ada mujizat di luar sana. hanya di dalam, tawa anak anak, percakapan yang sebentar tentang besok pagi dan kenangan. semua yang tak terdengar dunia. dunia nyata. dunia ayah. tidak adil mengkhawatirkan seorang manusia yang merasa bersalah. dunia nyata berkata, di luar sana ada bencana dan berjuta juta manusia terpuruk ke dasar jurang harapan. tapi ayah, aku belum lupa, menuliskan surat sepulang dari perjalanan kita. suara ayah bergema di lorong ingatan. barisan cantik gunung gunung di sepanjang jalan. nasehat untuk mencari ilmu dan tidak membuang waktu. segala yang pantas dikatakan kepada anak anak yang sedang tumbuh. anak anak yang diharapkan kelak tidak mudah mengeluh terlalu sibuk untuk menangkap seekor lalat yang mengganggu istirahat siangmu. anak yang tidak berdalih tak punya cukup waktu untuk menolong dirinya sendiri. anak yang tidak sempat berterima kasih atau membalas budi.
anak yang mastinya tidak mendengar ayahnya berkata, percuma telah membesarkan seorang bebal. jangan berharap yang lain akan mengerjakan kebaikan untuk yang tidak sanggup mengerjakan kebaikan. ayah benar. sangat benar. kehidupan tidak mudah, sangat sulit untuk yang tidak dapat berjalan, sangat sulit pula untuk yang tidak menulis surat.
tapi, sekali lagi tapi dan hanya tapi, dunia tak bertepi*