Jumat, 27 Desember 2013

*

ia senang sendirian. tak ada teman untuk bertukar pikiran. ia tidak tahu apakah semua teman gemar bertukar pikiran. teman memang menyenangkan. tapi pikiran, sangat meresahkan. kalau dapat, ia berharap tidak mempunyai pikiran. kalau boleh, ia mau berteman dengan seseorang yang tidak mempunyai pikiran. tidak punya tentu tidak dapat ditukar. mungkin saja. ia senang membayangkan seorang teman pendiam atau periang yang tidak memikirkan apa apa. ia bisa bermain sepanjang hari, tanpa perlu khawatir tentang apapun. ia dan teman itu tak mesti menyisihkan waktu untuk saling bertanya, kau kenapa. kenapa diam. kenapa bicara. kenapa riang. kenapa murung. pertanyaan pertanyaan yang mengganggu, kalimat kalimat yang sanggup merenggut setiap kenikmatan yang telah didapat seseorang dengan segenap upaya. dengan banyak cara, diam, bicara, gembira dan bersedih. ia lebih senang sendirian ketimbang kehilangan kenikmatan yang dimilikinya. kenikmatan yang diberikan oleh seorang tak dikenal, yang memunguti setiap pikirannya. persis pemulung mengumpulkan botol botol bekas, pikiran pikirannya usang dan kosong*