Senin, 23 Desember 2013

*

akhirnya ia terlelap, serupa tahun tahun yang berlalu. senandung rindu mengalun merdu.
benarkan pilihan laguku. ia menjawab tidak tahu. matanya menerawang jauh, mencoba mengintip masa depan, menyembunyikan segaris senyum malu malu. teringat pujaannya, serta mimpi mimpi yang masih beku.
sesaat sebelum terlelap, ia berharap sebuah hati membuka pintu. mungkin tuhan akan tersenyum, berkata, seingatku kuciptakan semua hati tak berpintu.
ia tidak tertawa, bersenandung dan melamun, sesekali tersenyum. sebelum tertidur. esok pagi, saat ia terjaga, bertapa senangnya kalau aku tak lupa berkata, benarkan pilihan mimpiku. ia boleh menjawab tidak tahu. mata dan senyumnya tak akan dapat menyembunyikan kenyataan, tidurnya memimpikan masa depan. sementara aku masih berkhayal menghadiahkan boneka beruang*