Kamis, 10 Januari 2013

matryoshka

Ibu, aku tidak ingin menyebut namamu dengan cara itu. Sebelum kutemukan cara lain untuk menyapamu, terpaksa kau bernama ibu. Jangan gelisah, seperti selalu nasehatmu. Suatu hari kelak aku pasti lebih mengenalmu, memahami gerak bibirmu, membaca ucapanmu. Suatu ketika kelak kau pasti pernah ceroboh, mengatakan semua yang ingin kudengar. Tentang ibumu. Tentang anakmu. Tentang patung patung telanjang, pameran lukisan, paduan suara. Dan beberapa detik doa untukku.
Ibu, aku tidak ingin memanggilmu dengan kata itu. Setelah kudengar kau menyebut namaku. Boneka hidup. Aku raib. Dalam beberapa detikmu melahirkanku. Boneka hidup dalam piyama berpola kotak kotak berwarna jingga berbicara padaku dalam bahasa manusia. Seolah olah sedang berdoa*