Jumat, 11 Januari 2013

( )

Setelah banyak kali kutemukan kemudian kuacuhkan. Kekosongan meruap dari kolong ranjang. Aku berpaling kepadanya. Sosok dekil, kecil seakan akan dimuntahkan dari nyala sebatang lilin. Ketakutan tidak begitu nyata menyelubunginya. Sosok dekil tidak telanjang. Hanya warna pakaiaannya sangat pudar, benar, aku tak ingin melihat lebih jauh. Tak ingin mengenalnya, menanyakan nama dan riwayat hidupnya. Cukup kudengar caranya menghembuskan udara. Cepat cepat kusimpan semua benda yang mungkin mengingatku. Berharap sosok dekil tidak sempat berucap barang sepatah kata, menghilang saja. Serupa bayangan ketika aku berpaling meninggalkan cermin*